Ini Pertemuan Darurat yang Disarankan MUI Pasca Meninggalnya Ismail Haniyeh

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh meninggal dibunuh Israel.

AP
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan, atas nama pribadi dan Ketua MUI menyampaikan pernyataan duka atas wafatnya pimpinan Hamas.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Allahumagh firlahu warhamhu wa afihi wa’fu anhu. Dr. Ismail Haniyeh telah gugur sebagai syahid dibunuh oleh Israel menyusul para syuhada sebelumnya. Insya Allah almarhum ditempatkan di sisi Allah di sorga Naim-Nya. Aamiin," kata Prof Sudarnoto kepada Republika, Rabu (31/7/2024)

Prof Sudarnoto mengatakan, Almarhum adalah seorang tokoh dan pemimpin bukan saja bagi Hamas, tapi bagi warga dan bangsa Palestina secara keseluruhan. Tidak berlebihan untuk menyampaikan bahwa dia adalah pejuang dan pembela kemanusiaan dan kedaulatan yang telah berhasil membuka tabir serta membongkar kebusukan dan kejahatan Israel yang telah melakukan okupasi besar-besaran dan genosida yang paling bengis dan mengerikan di Palestina. 

Melalui kepemimpinan Ismail Haniyeh di Hamas, perjuangan melawan Israel telah mendorong munculnya gelombang aliansi global di kalangan negara-negara dunia dan masyarakat secara lebih massif membela Palestina sejak Oktober 2023 hingga hari ini. Perjuangan gigihnya, bersama dengan tokoh dan pejuang Hamas lainnya dan kekuatan perlawanan terhadap Israel, juga telah berhasil menggerakkan kekuatan global untuk membawa kejahatan Israel ke ICJ yang hingga hari ini hasilnya terus digerakkan.

"Hingga PBB memberikan keputusan akhir yang secara efektif menetapkan Israel bersalah karena terbukti melakukan okupasi dan genosida, selain daripada itu, berbagai upaya menyeret Netanyahu dan siapa saja yang terbukti melakukan genosida diproses melalui ICC," ujar Prof Sudarnoto

Prof Sudarnoto mengatakan, apa yang terjadi di Palestina bukan problem Hamas dan Israel, akan tetapi problem global karena secara nyata Israel telah melakukan pelanggaran hukum internasional. Karena itu, semua elemen Masyarakat dunia dan juga negara-negara yang saat ini secara de facto telah memberikan dukungan bagi kedaulatan Palestina harus terus mendesak untuk kehancuran Israel. 

"Karena itu, menurut pandangan saya dengan memperhatikan Israel yang tidak akan pernah mendengar siapapun antara lain untuk permanent ceasefire dan bahkan akan menghancurkan sama sekali Palestina, maka pendekatan militer sudah seharusnya dipertimbangkan. Jangan biarkan pembunuhan sistemik Israel terhadap siapapun dilakukan," jelas Prof Sudarnoto.

Halaman selanjutnya...

 

Prof Sudarnoto menegaskan, negara-negara OKI perlu melakukan pertemuan darurat pasca pembunuhan Ismail Haniyeh. Kemudian OKI menetapkan langkah-langkah militer yang lebih terukur agar secara efektif bisa menghentikan pembunuhan dan pemusnahan yang dilakukan Israel. Semua negara yang secara de facto juga sudah memberikan dukungan terhadap kedaulatan Palestina, penting untuk melakukan langlah-langkah memberikan dukungan untuk pendekatan militer ini.

"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Iran yang segera melakukan penyelidikan atas pembunuhan pemimpin Hamas ini, semoga pemerintah Iran juga melakukan langkah-langkah yang lebih efektif untuk menghentikan tindakan membabi buta Israel  yang telah menyulut eskalasi pertentangan," ujar Prof Sudarnoto. 

Prof Sudarnoto menambahkan, mengajak dan menyerukan kepada masyarakat Muslim khususnya untuk melaksanakan sholat ghoib dan berdoa untuk kejayaan dan kemerdekan Palestina.    

Sebelumnya diberitakan, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengakui syahidnya pemimpin biro politik mereka Ismail Haniyeh. Haniyeh dikabarkan syahid dalam serangan di Teheran, Iran pada Rabu (31/8/2024).

“Saudara pemimpin, syahid, mujahid Ismail Haniyeh pemimpin gerakan tersebut, meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran,” bunyi pernyataan resmi Hamas yang diterima Republika pagi ini.

Dalam pernyataan tersebut, Hamas menyertakan kutipan Alquran surah Ali Imran ayat 169. “Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah adalah orang yang mati, melainkan mereka masih hidup dan diberi rezeki oleh Tuhannya.”

Hamas mengatakan bahwa Haniyeh terbunuh dalam “serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran”. Garda Revolusi Iran telah mengkonfirmasi bahwa Haniyeh dibunuh bersama salah satu pengawalnya, lapor media pemerintah Iran.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler