Alasan Pemilik Daycare Depok Menganiaya Bayi dan Balita Diungkap Polisi
Polisi memastikan aksi kekerasan Meita tak dilakukan dalam satu waktu saja.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Polresta Depok sudah menetapkan pemilik daycare Wensen School, Meita Irianty sebagai tersangka menyangkut kasus penganiayaan terhadap anak balita berusia 2 tahun dan bayi berusia 7 bulan. Polisi mendapati keterangan awal bahwa Meita melakukan kekerasan itu karena khilaf.
"Jadi kalau motif sementara kami sudah tanyakan, yang bersangkutan menyatakan khilaf gitu ya," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Depok, Kamis (1/8/2024).
Tapi Arya menegaskan, polisi tak berhenti menggali keterangan dalam kasus ini. Sehingga diharapkan kasus ini terungkap seterang-terangnya.
"Untuk motif secara khususnya nanti kita akan dalami saat pemeriksaan termasuk nanti yang bersangkutan akan kita periksa dari psikologinya," ujar Arya.
Meski mengaku khilaf, polisi mengungkap aksi kekerasan Meita tak dilakukan dalam satu waktu saja. Meita disebut melakukan kekerasan lebih dari sekali berdasarkan rekaman CCTV.
"Berbeda. Jadi waktunya berbeda. Kalau kita lihat di video itu kan ada tiga video. Jadi kami melihat menganalisa itu dan ternyata ada tiga video berbeda. Tentu ini korbannya berbeda-beda," ucap Arya.
Sebelumnya, orang tua korban, Rizki Dwi Utami mengungkap laporan terhadap daycare di Harjamukti, Cimanggis, Depok. Meita menganiaya anak Rizki, MK, yang baru berusia dua tahun.
Peristiwa ini terjadi pada 10 Juni 2024 atau dua pekan seusai MK masuk ke daycare itu. Tapi, Rizki baru menyadari MK menjadi korban penganiayaan pada 24 Juli 2024. Fakta ini muncul lewat rekaman CCTV yang kini menjadi barang bukti.
Kesaksian satpam tentang Meita dan suaminya.. baca di halaman selanjutnya.
Satpam Daycare Wensen School Indonesia yang terletak di Jalan Putri Tunggal, Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Ruhiyat kaget dengan terjadinya kekerasan di sana. Apalagi, aksi itu dilakukan oleh Meita Irianty selaku pemilik.
"Jujur saja saya kaget karena sehari-hari baik orangnya, ramah juga sama saya," kata Ruhiyat kepada Republika, Kamis (1/8/2024).
Tapi Ruhiyat menyadari tiap orang punya masalahnya masing-masing. Ruhiyat menduga bisa saja Meita mengalami masalah di keluarganya hingga terjadi aksi kekerasan.
"Kita nggak tahu ada masalah apa sama keluarganya kan," ujar Ruhiyat.
Ruhiyat menyebut pernah beberapa kali melihat suami Meita. Saat itu, Meita diantar jemput oleh suaminya. Tapi Ruhiyat tak mengenal langsung karena suami Meita sibuk bekerja.
"Suami ada kadang keliatan ngantar karena dia sehari-hari kerja juga," ujar Ruhiyat.
Ruhiyat juga tak mengetahui soal kekerasan yang terjadi disana. Sebab Ruhiyat tidak masuk ke dalam area daycare. Tanggung jawab Ruhiyat hanya di wilayah luar daycare saja.
"Saya di luar saja nggak ke dalam, karena di dalam kan ada guru-gurunya juga," ujar Ruhiyat.
Selama ini, Ruhiyat juga mengklaim tak pernah ada orang tua yang marah atau protes terhadap daycare itu.
"Nggak pernah ada sih yang kayak gitu," ujar Ruhiyat yang sudah bekerja disana selama sekitar setahun.
- daycare depok
- kasus kekerasan daycare depok
- pemilik daycare depok
- wensen school daycare
- siapa pemilik daycare depok
- pemilik daycare depok tersangka
- daycare depok viral
- alasan pemilik daycare menganiaya
- kasus penganiayaan daycare
- daycare balita di depok
- kasus penganiyaan balita di daycare
- balita dianiaya di daycare
- penganiayaan balita daycare
- kekerasan daycare depok
- pemilik daycare siksa anak
- daycare wensen school
- siapa influencer pemilik daycare
- motif penganiayaan balita di daycare
- penganiayaan balita depok