Iran Gunakan Hak Bela Diri Sah Lawan Israel

Iran menganggap pembunuhan Haniyeh atas persetujuan dan dukungan intelijen AS.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Top Hamas leader Sheikh Ismail Haniyeh (L) and leader of Hamas movement in Gaza Strip Yahya Al Sinwar (R) attend a Hamas rally to mark the group
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan bahwa Teheran akan menggunakan haknya untuk membela diri secara sah guna melawan agresi Israel.

Baca Juga


Bagheri menyampaikan hal tersebut pada Rabu saat berbicara dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi yang diadakan untuk membahas serangan Israel terhadap Palestina dan pelanggaran kedaulatan Iran

"Karena Dewan Keamanan PBB gagal mengambil langkah-langkah yang tepat terhadap serangan dan pelanggaran rezim Israel, Iran tidak punya pilihan selain menggunakan haknya untuk membela diri secara sah," kata Bagheri.

Bagheri mengkritik Dewan Keamanan PBB karena gagal mengekang agresi regional Israel. Ia mengutip serangan pada bulan April terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, dan pemblokiran saluran diplomatik oleh Washington dengan mencegah Dewan Keamanan mengutuk tindakan Tel Aviv.

Hal itu, katanya, memaksa Iran untuk menggunakan pembelaan yang sah. Ia juga merujuk pada kelambanan Dewan setelah Israel membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

“Tindakan ini diperlukan untuk mencegah serangan lebih lanjut terhadap kedaulatan, warga negara, dan wilayah Iran, dan tindakan ini akan dilakukan pada waktu yang diperlukan dan dengan cara yang tepat,” ucapnya.

Lebih lanjut Bagheri mengatakan pembunuhan Haniyeh dilakukan dengan persetujuan dan dukungan intelijen AS. Menurutnya, peran Washington tidak boleh diabaikan.

Oleh karena itu, ia mendesak negara-negara anggota OKI untuk mengutuk serangan Israel terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara-negara regional serta menegaskan dukungan mereka terhadap hak Iran untuk membela diri secara sah.

 

sumber : Anadolu/Oana
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler