Pembantaian Kala Sholat Subuh di Al Tabiin oleh Israel dan Begini Kata Alquran Soal Yahudi

Pembantaian subuh di Masjid Al Tabiin tegaskan kebengisan Israel

Reuters/Ronen Zvulun
Yahudi Israel (ilustrasi). Pembantaian subuh di Masjid Al Tabiin tegaskan kebengisan Israel
Rep: Fitrian Zamzami Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbuatan keji bangsa Yahudi menjadi tabiat. Karena itu, tak heran jika kaum Yahudi- Israel sekarang juga berbuat keji terhadap warga biasa. Bahkan, tak peduli dengan pembantaian ratusan orang yang tengah sholat di Masjid al Tabiin di Distrik Darja, Kota Gaza, Sabtu (10/9/2024), saat mereka tengah melakukan sholat subuh.

Baca Juga


Apa yang dilakukan tentara Zionis Israel ini mengingatkan peringatan Alquran tentang kebengisan Yahudi. Dalam surat Al-Baqarah ayat 87, Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَقَفَّيْنَا مِن بَعْدِهٖ بِالرُّسُلِ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ اَفَكُلَّمَا جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ بِمَا لَا تَهْوٰىٓ اَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami menyusulkan setelahnya rasul-rasul. Kami juga telah menganugerahkan kepada Isa, putra Maryam, bukti-bukti kebenaran, serta Kami perkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Mengapa setiap kali rasul datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri? Lalu, sebagian(-nya) kamu dustakan dan sebagian (yang lain) kamu bunuh?"

Dalam ayat lain, Allah SWT juga menerangkan juga tentang kekejaman Yahudi yang suka membunuh para nabi.

وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas." (QS Al Baqarah ayat 61).

Menurut Mahdy Saled Rezk Karisem dalam Sejarah dan keutamaan Masjid Al Aqsha dan Al quds karya, penerbit Pustaka Al Kautsar, 2021, halaman 2-3,sifat-sifat buruk Yahudi itu terus muncul sepanjang massa hingga sekarang. Mulai dari kufur, syirik, maksiat, membunuh para nabi, menyimpangkan taurat, berbohong, berkata palsu, memakan harta riba, memakan harta haram, zina dan perbuatan-perbuatan munkar lainnya. “Semua itu terang dan gamblang dalam Alquran Al Karim," tulis dia.

Yahudi merupakan satu-satunya umat dalam sejarah yang membunuh para nabi. Dan itu merupakan kejahatan besar yang tidak pernah dilakukan kecuali orang-orang Yahudi. Pembunuhan yang mereka lakukan terus berlanjut kepada pembunuhan berbagai bangsa hingga hari ini.

Detail kebiadaban pengeboman Israel terhadap masjid di kompleks sekolah Al-Tabiin di Kota Gaza terungkap. Sedikitnya 250 orang sedang berada di ruang shalat untuk menunaikan shalat subuh saat tiga bom Israel menghujani bangunan tersebut.

Baca juga: 11 Kondisi Sebenarnya Perekonomian Israel Akibat Perangi Gaza yang Ditutup-tutupi

 

Kantor berita WAFA melansir, dalam serangan pagi hari yang brutal itu, lebih dari 100 warga sipil gugur dan puluhan lainnya terluka menyusul serangan udara Israel di Sekolah Al-Tabiin di lingkungan Daraj di Kota Gaza.

Sekolah yang menampung keluarga pengungsi itu dihantam bom dari pesawat tempur Israel.

Sumber lokal melaporkan bahwa serangan udara terjadi pada dini hari, menargetkan sekolah ketika penghuninya sedang berkumpul untuk sholat subuh. Ada sekitar 250 orang di dalam ruang shalat yang dibombardir Israel tersebut.

Sementara itu, Juru bicara pertahanan sipil Gaza memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai dampak berdarah setelah serangan Israel terhadap sekolah al-Tabiin. “Area sekolah dipenuhi jenazah dan bagian-bagian tubuh,” kata juru bicara Mahmoud Basal kepada Aljazirah. 

Heartbreaking farewell: A father bids goodbye to his baby, killed in the deadly Israeli massacre this morning at the Al-Tabi'in School in the Al-Daraj neighborhood of Gaza City. pic.twitter.com/UM10MPqKEb
— Wafa News Agency - English (@WAFANewsEnglish) August 10, 2024

Sangat sulit bagi paramedis untuk mengidentifikasi seluruh jenazah. Ada lengan di sini, ada kaki di sana. Tubuh terkoyak-koyak. “Tim medis tidak berdaya menghadapi kejadian mengerikan ini,” tambahnya.

Ismail al-Thawabta, kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan bahwa tentara Israel menggunakan tiga bom berbobot masing-masing 907 kilogram dalam serangannya terhadap sekolah al-Tabiin tersebut.

Otoritas Palestina (PA) mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh penjajah Israel pada Sabtu (10/9/2024) dini hari di sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di lingkungan Daraj di pusat Kota Gaza, dan menyerukan kepada Israel untuk menghentikan agresi yang telah berlangsung lebih dari 10 bulan terhadap Jalur Gaza. Dan saat pembantaian itu, sebagian besar dari mereka tengah melaksanakan sholat di masjid setempat. 

"Pembantaian yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap rakyat kami yang tidak bersenjata di sekolah lingkungan Al-Daraj yang menaungi para pengungsi, di mana pemerintah Amerika Serikat memikul tanggung jawab karena dukungan keuangan, militer dan politiknya kepada penjajah," kata Nabil Abu Rudeina, juru bicara kepresidenan Palestina.

"Kejahatan ini terjadi sebagai kelanjutan dari pembantaian harian yang dilakukan oleh penjajah di Jalur Gaza dan juga di Tepi Barat, yang menegaskan upaya negara penjajah untuk memusnahkan rakyat kami melalui kebijakan pembantaian massal dan pembunuhan setiap hari, mengingat sikap diam dunia internasional yang mencurigakan," demikian dikutip dari Kantor Berita dan Informasi Palestina, Wafa. 

Baca juga: Coba Cari Kesalahan Alquran, Mualaf Lamaan Ball: Tuhan Jika Engkau Ada, Bimbinglah Aku

 

Dia menambahkan, "Pada saat pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pelepasan 3,5 miliar dolar AS untuk mendukung Israel, yang akan digunakan untuk membeli senjata dan peralatan militer Amerika Serikat, mereka segera melakukan kejahatan keji dan pembantaian terhadap para pengungsi kami di sebuah sekolah di Kota Gaza. Pemerintah Amerika Serikat memikul tanggung jawab langsung atas pembantaian ini dan atas kelanjutan agresi di bulan kesepuluh ini."


Sementara jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena Rumah Sakit al-Ahli masih berjuang untuk mengatasi cedera parah akibat serangan tersebut. 

Al-Thawabta menambahkan, Israel mengetahui kehadiran pengungsi di dalam sekolah. Aljazirah melansir, laporan para saksi mata menunjukkan bahwa banyak syuhada dan terluka adalah warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia.

“Kami juga meminta IDF bersama dengan pemerintah AS bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini. Pemerintahan AS tidak hanya terus menyoroti genosida Israel dan perang pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina, namun juga memberikan persenjataan kepada Israel,” ujar Al-Thawabta.

“Lebih dari 100 ribu bom dan rudal diberikan Amerika Serikat kepada Israel sejak awal perang ini. Kami menyerukan kepada masyarakat dunia, yaitu Dewan Keamanan PBB untuk menekan Israel agar mengakhiri pertumpahan darah yang terus menerus terjadi di antara rakyat kami, yaitu perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah. “Bahkan masjid, rumah sakit, jurnalis pun tidak luput. IDF terus melakukan pembantaian setiap hari sementara seluruh dunia menyaksikannya dengan diam.”

Selain orang-orang yang syahid di dalam masjid sekolah selama serangan itu, yang lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, juga terbunuh di dalam ruang kelas terdekat, terkena pecahan peluru yang beterbangan dari bom. 

Aljazirah melansir, banyak korban yang dibawa ke rumah sakit mengalami pendarahan parah akibat pecahan peluru atau luka bakar parah akibat kebakaran yang terjadi akibat pemboman tersebut.

Staf di rumah sakit hanya mempunyai sedikit sumber daya sehingga mereka terpaksa menggunakan bahan daur ulang untuk merawat korban luka, bahan yang dalam konteks lain akan dibuang begitu saja.

Banyak jenazah yang dibawa masuk sulit dikenali, sehingga kerabat di rumah sakit yang mencari orang yang mereka cintai kesulitan menemukan cara untuk mengidentifikasi mereka, tambahnya.

Jihad Islam Palestina mengutuk pembunuhan massal yang dilakukan Israel di sekolah Kota Gaza “Penargetan musuh kriminal terhadap jamaah di ruang shalat Sekolah al-Tabi'in di lingkungan al-Daraj di Gaza adalah kejahatan perang total,” tulis Jihad Islam Palestina dalam sebuah pernyataan. 

“Alasan tentara musuh untuk menghancurkan sekolah sama dengan alasan yang digunakan tentara musuh untuk menghancurkan rumah sakit sebelumnya, dan alasan tersebut terbukti salah,” lanjutnya. “Kegagalan lembaga dan pengadilan internasional untuk menyatakan para pemimpin entitas tersebut sebagai penjahat perang telah berkontribusi pada kegigihan mereka.”

Baca juga: Jubir Al-Qassam Abu Ubaidah: Yahya Sinwar Resmi Dibaiat, Bukti Hamas Kuat Semakin Solid

Kelompok Hamas juga mengecam pembantaian itu.  “Pembantaian yang dilakukan di Jalur Gaza oleh tangan Neo-Nazi di pusat Kota Gaza merupakan kejahatan yang mengerikan dan mewakili peningkatan besar dalam serangkaian kejahatan dan pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang”, bunyi pernyataan itu. 

Menanggapi klaim Israel bahwa sekolah tersebut digunakan sebagai pusat komando Hamas, kelompok tersebut mengatakan bahwa pembenaran tersebut keliru dan “dalih untuk menargetkan warga sipil, sekolah, rumah sakit, dan tenda pengungsi, yang semuanya merupakan dalih palsu dan mengungkap kebohongan Israel.” 

Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler