PABSI Masih Bisa Andalkan Rizki untuk Olimpiade Los Angeles

Rizki Juniansyah meraih emas pertama dari angkat besi Olimpiade.

Republika/Thoudy Badai
Atlet angkat besi Rizki Juniansyah melakukan selebrasi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (13/8/2024). Rombongan atlet Indonesia bersama peraih medali emas Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah tiba di bandara sekitar pukul 22.43 WIB disambut tepuk tangan dari keluarga dan kerabat. Tim Indonesia berhasil meraih dua medali emas dari cabang olahraga panjat tebing putra Veddriq Leonardo dan angkat besi putra Rizki Juniansyah serta medali perunggu cabang olahraga bulutangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mengemukakan atlet angkat besi (lifter) putra yang meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024 Rizki Juniansyah masih bisa diandalkan untuk berprestasi pada Olimpiade berikutnya.

Baca Juga


"Rizki berusia 21 tahun, untuk empat tahun lagi (Olimpiade 2028) masih sangat mampu," ujar Sekretaris Jenderal PB PABSI Djoko Pramono di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Rizki Juniansyah menorehkan sejarah sebagai peraih medali emas pertama dari cabang olahraga angkat besi Indonesia saat tampil pada angkat besi kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024.

Lifter asal Banten itu berhasil mengangkat beban total 354 kg, berupa angkatan snatch 155 kg dan angkatan clean and jerk 199 kg. Pencapaiannya pada angkatan clean and jerk membuatnya berhasil memecahkan rekor Olimpiade.

Rizki menambah koleksi medali bagi tim Indonesia pada ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia di Paris menjadi tiga medali berupa dua medali emas. Satu medali emas lain dipersembahkan atlet panjat tebing Veddriq Leonardo. Sementara satu medali perunggu yang diraih atlet bulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Djoko mengatakan, Rizki merupakan atlet muda yang sangat bisa diandalkan untuk kembali menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade selanjutnya. Rizki masih bisa tampil pada Olimpiade Los Angeles 2028 saat berusia 25 tahun.

Ia mengatakan, hal yang paling penting dilakukan selanjutnya adalah menjaga dan meningkatkan performa atlet agar semakin baik dari pencapaian sebelumnya.

"Tinggal induk organisasinya peliharalah dengan benar," ujarnya.

Djoko menambahkan, agar prestasi olahraga dapat diraih secara berkelanjutan, maka kaderisasi atlet juga harus terus. Bukan hanya pada cabang olahraga yang meraih medali Olimpiade, melainkan di semua cabang.

"Saya yakin 2028 (Olimpiade Los Angeles) kita akan lebih banyak lagi (meraih medali), Insya Allah," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler