Drone Hizbullah Dilaporkan Intai Kediaman Netanyahu

Pesawat tak dikenal itu dilaporkan terdeteksi sistem radar kapal AU Israel.

AP Photo/Hezbollah Military Media
Drone Hizbullah (Ilustrasi)
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Sebuah pesawat tak dikenal dilaporkan terdeteksi oleh sistem radar kapal rudal Angkatan Laut Israel yang sedang berpatroli di lepas pantai Caesarea.

Baca Juga


Surat kabar Israel, Israel Hayom, melaporkan pada Ahad (18/8/2024), kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, kemungkinan telah menggunakan pesawat tak berawak untuk mengambil rekaman terhadap kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea, sebelah utara Tel Aviv.

“Para pejabat menduga bahwa pesawat tersebut adalah pesawat tanpa awak yang diluncurkan oleh Hizbullah, yang mungkin mencoba untuk mengambil rekaman kediaman Netanyahu di tepi pantai untuk dirilis di masa depan,” kata laporan tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat Kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem, 05 Juni 2024. - (EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN / POOL)

Pesawat tak dikenal itu dilaporkan terdeteksi oleh sistem radar kapal rudal Angkatan Laut Israel yang sedang berpatroli di lepas pantai Caesarea. Menurut laporan surat kabar tersebut, pemantau udara Israel gagal untuk 'mengincar' keberadaannya. Untuk itu, Angkatan Udara Israel mengerahkan jet-jet tempurnya ke daerah tersebut.

Menurut surat kabar tersebut, tentara Israel kemudian menyatakan bahwa deteksi drone tersebut kemungkinan besar adalah alarm palsu. Meski demikian, pihak militer tidak sepenuhnya menepis kemungkinan bahwa Hizbullah telah meluncurkan sebuah pesawat tak berawak kecil untuk mengambil gambar rumah tersebut.

“Meskipun tidak ada konfirmasi visual, para pejabat militer dan angkatan udara tidak sepenuhnya menepis kemungkinan adanya sebuah pesawat tanpa awak (UAV) kecil yang diluncurkan dari Lebanon,” kata laporan itu seperti dikutip Palestine Chronicle. 

 

Rekam situs-situs sensitif Israel... Baca halaman selanjutnya..

 

Juni lalu, media militer Hizbullah merilis sebuah video yang menunjukkan pesawat tanpa awak pengintai terbang di atas Israel, termasuk Kiryat Shmona, Nahariya, Safad, Karmiel, Afula, hingga ke Haifa dan pelabuhannya.

Menurut jaringan berita Lebanon, Al-Mayadeen, video berdurasi sembilan menit setengah itu menangkap rekaman dan mengekspos situs-situs sensitif Israel.“Hizbullah menyoroti bahwa pesawat tak berawak mereka melewati pertahanan udara Israel dan kembali ke wilayah udara Lebanon tanpa terdeteksi,” tambah Al-Mayadeen.

Beberapa hari kemudian, video lain yang juga dirilis, menunjukkan rekaman target-target vital Israel yang hanya diketahui oleh aparat keamanan penjajah. Pada saat itu, Al-Mayadeen mencatat bahwa informasi tersebut mengungkapkan bahwa ada banyak target di laut, termasuk anjungan, jalur pasokan, dan kapal-kapal dengan berbagai fungsi, dengan setiap titik di laut yang mengandung sejumlah besar target prioritas tinggi.

Ketegangan meningkat

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober, gerakan Hizbullah telah terlibat secara langsung konfrontasi dengan Israel. Meski demikian, perang antara keduanya relatif terbatas.

Menurut sumber-sumber Hizbullah, gerakan ini telah melakukan 1.194 operasi militer dalam 250 hari pertama perang. Mereka mengeklaim telah menewaskan dan melukai lebih dari 2.000 tentara Israel.

Israel telah menduduki sebagian wilayah Lebanon selama beberapa dekade dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000, setelah perlawanan keras Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah.

Israel berusaha untuk menduduki kembali Lebanon pada tahun 2006. Meski demikian, mereka gagal, sementara Lebanon menyebutnya sebagai kemenangan besar melawan Israel.

Namun, Israel terus menduduki sebagian wilayah Lebanon, yaitu wilayah Sheeba Farms. Hizbullah telah bersumpah untuk merebut kembali setiap jengkal wilayah Lebanon yang telah diduduki oleh Israel yang bertentangan dengan hukum internasional.



sumber : Palestine Chronicle
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler