Tidaklah Orang Zalim Termasuk Penguasa Mati Sebelum Allah SWT Membalasnya, Yakinlah

Allah SWT akan membalas orang zalim di dunia dan akhirat

republika
Pemimpin yang zalim. (ilustrasi). Allah SWT akan membalas orang zalim di dunia dan akhirat
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ulama Mesir, Syekh Mutawalli as-Sya'rawi, pernah menuturkan dalam kitab Tafsirnya Khawathir Tafsir as-Sya'rawi, sebuah kalimat tentang orang-orang zalim, termasuk para penguasa.

Baca Juga


لايموت ظالم فى الدنيا حتى ينتقم الله منه

“Tidaklah orang zalim mati di dunia sampai Allah membalasnya.” Apa maksudnya kalimat tersebut?

Ini adalah salah satu hukum Ilahi yaitu Allah SWT harus menghukum orang yang menindas, bahkan setelah beberapa waktu.

Kebiasaan Allah SWT dalam ciptaan-Nya adalah bahwa Dia menunda dan tidak lalai. Akhir dari para penindas itu menyakitkan.

Mereka yang merenungkan perilaku mereka dalam Alquran akan menemukan dalam nasib mereka sebuah pelajaran dan nasihat. Allah SWT tidak peduli di lembah mana mereka binasa. Dia menghinakan mereka di dunia dan di akhirat.

Allah SWT telah mempercepat hukuman kezaliman dan kejahatan di dunia sebelum di akhirat karena kezaliman dan kerusakan yang ditimbulkannya. Rasulullah SAW bersabda:

ما من ذنب أجدر أن يعجل الله لصاحبه العقوبة في الدنيا مع ما يدخره له في الآخرة من البغي وقطيعة الرحم

“Tidak ada dosa yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah di dunia dan disimpan di akhirat daripada kezaliman dan memutuskan tali silaturahim.”

Orang yang zalim akan dihinakan, dihinakan dan dikalahkan, dan dia akan berpaling dengan rasa malu dan putus asa, tidak mencapai apa yang diinginkannya dan tidak mendapatkan apa yang diharapkannya, dan anak panah yang paling ampuh adalah seruan orang-orang yang tertindas.

Adalah sunnah Allah, yang merupakan hakim yang adil, untuk menghancurkan para penindas, menghancurkan para penyerang dan memotong para koruptor, baik penindas itu perorangan atau kelompok, partai atau sekte. Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata:

"الغالب أن الظالم تعجل له العقوبة في الدنيا وإن أمهل فإن الله يملي له حتى إذا أخذه لم يفلته

“Sering kali orang yang zalim disegerakan hukumannya di dunia. Seandainya ditunda sekalipun, sesungguhnya Allah SWT sudah menyiapkannya sehingga begitu dieksekusi, dia tidak akan lolos."

Penulis buku Islami...

Penulis buku Islami dan pendakwah dari Yogyakarta, Salim A Fillah mengatakan, segala bentuk kezaliman dan angkara murka di dunia akan diakhiri oleh Allah dengan cara yang indah. Menurut dia, tugas umat Islam hanya berjuang sekuat tenaga.

"Terhadap segala kezhaliman dan angkara murka, tugas kita hanya berupaya dan berjuang sekuat tenaga. Allah yang akan mengakhiri semua dengan caraNya, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana," ujar Ustadz Salim dikutip dari deskripsi unggahan video di akun instagram @salimafillah_Official, Rabu (21/8/2024).

Dalam video itu, Ustads Salim menjelaskan bahwa saat melawan keangkaramurkaan Raja Namrud, tugas Nabi Ibrahim hanya berupaya dengan kemampuannya dalam berdebat. Tetapi, kata dia, Allah lah yang mengakhiri kezaliman sang raja itu dengan nyamuk.

Terhadap keangkaramurkaan Firaun, kata dia, tugas Nabi Musa juga hanya berjuang bersama Bani Israil. Namun, yang mengakhirinya adalah air laut yang digerakkan oleh Allah SWT.

"Terhadap kaum Ad maupun Tsamud, maka Nabi Hud dan Nabi Shaleh juga hanya tugasnya berjuang. Yang mengakhiri adalah angin dan juga suara guntur berhadap pasukan Ahzab yang pongah," ucap Ustadz Slaim.

Bahkan, tambah dia, Nabi Muhammad SAW juga hanya bertugas untuk bersabar, istiqomah, dan bertahan di Madinah. Lalu, yang mengakhiri kezaliman mereka pada akhirnya adalah angin yang diperintahkan Allah.

"Kepada kezaliman apapun tugas kita taat dan istiqomah berjuang sejauh kekuatan, sejauh kemampuan, Allah SWT yang akan mengakhiri dengan cara yang paling indah," kata Ustadz Salim.

Umat Islam...

Umat Islam telah dilarang untuk berbuat zalim agar tak merugikan dirinya dan orang lain. Hal ini juga telah diperingatkan Nabi Muhammad ﷺ.

Dilansir dari laman Alukah pada Rabu (21/8/2024), berikut lima wasiat Rasulullah ﷺ terkait larangan berbuat zalim:

Pertama:  

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Seorang Muslim dengan Muslim yang lain adalah bersaudara. Dia tidak boleh berbuat zalim dan aniaya kepada saudaranya yang Muslim. 

Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa membebaskan seorang Muslim dari suatu kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat kelak." (HR Muslim).

Infografis Ajaran Islam Menyikapi Pemimpin Dzalim - (Dok Republika)

Kedua: 

 أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ، فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ رواه مسلم

“'Tahukah kalian siapakah orang yang muflis (bangkrut) itu? Para sahabat menjawab, 'Orang yang muflis (bangkrut) diantara kami adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya harta.' Rasulullah ﷺ bersabda, 'Orang yang muflis (bankrut) dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) melaksanakan sholat, menjalankan puasa dan menunaikan zakat, namun dia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si ini, menuduh si ini, memakan harta ini dan menumpahkan darah si ini serta memukul si ini. 

Maka akan diberinya orang-orang tersebut dari kebaikan-kebaikannya. Dan jika kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah keburukan dosa-dosa mereka, lalu dicampakkan padanya dan ia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)

Selanjutnya ketiga...

Ketiga:  

اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاتَّقُوا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ

"Hindarilah kezaliman, karena kezaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak! Jauhilah kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang diharamkan." (HR Muslim)

Keempat:

مَنْ ظَلَمَ قِيدَ شِبْرٍ طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ "Siapa yang pernah berbuat aniaya sejengkal saja (dalam perkara tanah) maka nanti dia akan dibebani (dikalungkan pada lehernya) tanah dari tujuh bumi." (HR Bukhari)

Kelima:

 قَالَ اللَّهُ تَعَالَى ثَلَاثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَعْطَى بِي ثُمَّ غَدَرَ وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُعْطِهِ أَجْرَهُ

"Allah Ta'ala berfirman, “Ada tiga jenis orang yang aku berperang melawan mereka pada hari kiamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang berjualan orang merdeka lalu memakan (uang dari) harganya dan seseorang yang mempekerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya." (HR Bukhari)

 

Sumber: alukah 

Mengenal Hadits Nabi Muhammad SAW - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler