IBL 2024 Jadi Musim Terpanjang dan Bersejarah, Jumlah Penonton Meningkat Pesat

Ada peningkatan pendapatan tiket sebesar 300 persen dari musim sebelumnya.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Tim bola basket Pelita Jaya Jakarta mengangkat trofi juara Indonesia Basketball League (IBL) 2024 setelah menang atas Satria Muda Pertamina pada pertandingan ketiga final IBL 2024 di Indoor Stadium Sport Centre, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (4/8/2024). Pelita Jaya Jakarta berhasil meraih gelar juara usai mengalahkan Satria Muda Pertamina dengan skor 73-65.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IBL Tokopedia 2024 menorehkan banyak rekor baru dalam liga bola basket profesional Indonesia. Banyak rekor-rekor menarik tersaji, baik di dalam, maupun luar lapangan. Sementara yang paling mengesankan adalah musim ini menjadi musim terpanjang sepanjang sejarah liga basket Indonesia.

Baca Juga


IBL 2024 dimulai sejak 13 Januari hingga 4 Agustus. Dengan kata lain, musim kompetisinya sendiri berjalan selama tujuh bulan. Semua pertandingan, mulai musim reguler hingga playoff diselenggarakan dengan sistem home-and-away. Penyelenggaraannya sendiri terbagi menjadi 11 kota dengan 203 pertandingan.

Musim ini menjadi bersejarah ketika liga berani memutar kompetisi dengan sistem home-and-away. Sistem ini belum pernah dipakai sepenuhnya untuk satu musim kompetisi penuh. Biasanya home-and-away akan terjadi pada babak playoff saja. Namun kali ini, liga bergulir dengan sistem tersebut sejak reguler season.

Hal ini memicu peningkatan yang signifikan dalam hal pertandingan. Dalam perjalanannya selama 21 tahun, IBL memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dalam pencapaian penonton stadion, yang menghasilkan peningkatan pendapatan tiket sebesar 300 persen dibandingkan musim sebelumnya.

Dalam laporan penyelenggaraan IBL 2024, ada sekitar 174 ribu penonton muda. Tumbuh sekitar 55 persen dari tahun lalu. Kemudian ada juga peningkatan jumlah penonton perempuan sebanyak 44 persen.

Sementara dalam beberapa pertandingan, beberapa tokoh nasional, legenda basket, artis dan pesohor tanah air turut hadir dan tampak larut dalam keseruan laga.

Namun pelaksanaan home-and-away musim ini masih jauh dari kata sempurna. Di mana terdapat beberapa tim yang tidak benar-benar tampil di rumahnya sendiri, dan juga masih berpindah-pindah secara home arena.

Seperti Borneo Hornbills, Satria Muda yang memakai dua arena, dan juga Pelita Jaya yang belum menetap di satu arena. Ke depan, liga akan mendorong tim-tim untuk bisa bermain di satu arena saja, sehingga memudahkan penonton untuk menyaksikan pertandingan.

Dari jumlah total 203 pertandingan, ada 56 pertandingan yang berlangsung ketat, kemudian ada 29 pertandingan yang mencapai 100 poin.

Bukan hanya itu, perhatian semua penggemar basket di Tanah Air juga tertuju pada laga final yang mengagumkan. Di mana terjadi pertarungan sengit antara Pelita Jaya Jakarta melawan Satria Muda Pertamina Jakarta. Pada akhirnya, Pelita Jaya berhasil memenangkan gelar juara pada musim yang bersejarah ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler