Waspada Bencana, Hujan Deras Berpotensi Terus Guyur Indonesia Timur
Banjir dan tanah longsor melanda tujuh distrik di Kota Sorong.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan beberapa wilayah di Indonesia khususnya di wilayah Indonesia bagian Timur, seperti Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua masih memiliki potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
BMKG menjelaskan potensi hujan ini dipengaruhi oleh aktivitas fenomena cuaca global. Seperti aktifnya Gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Madden-Julian Oscillation (MJO).
"Selain itu, adanya daerah pertemuan dan perlambatan angin, kelembapan udara yang tinggi, serta labilitas atmosfer yang menciptakan kondisi udara labil dan berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan," kata BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 30 Agustus - 5 September 2024, Jumat (30/8/2024.
Sementara itu, Kamis (29/8/2024) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir dan tanah longsor melanda tujuh distrik di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya sejak Senin (26/8) dipicu hujan berintensitas tinggi disertai naiknya air laut pasang.
BNPB mengatakan banjir dan longsor terjadi di tujuh distrik, yaitu Distrik Sorong, Sorong Barat, Sorong Kota, Malaimsimsa, Sorong Utara, Sorong Manoi, dan Sorong Kepulauan. Sebagian besar distrik terdampak banjir terletak di wilayah pesisir.
Sebanyak 70 Kepala Keluarga atau 295 jiwa terdampak. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong melaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Sejumlah warga yang terdampak banjir memilih untuk tetap tinggal di lantai dua rumah mereka. Sementara itu, beberapa rumah warga terpantau rusak berat akibat terjangan tanah longsor. Untuk sementara, warga terdampak longsor mengungsi ke rumah kerabat.
Sementara itu tim gabungan masih melakukan upaya pencarian korban hilang akibat banjir bandang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Rabu (28/8/2024). Dalam pernyataannya, BNPB mengatakan sejauh ini tinggal satu warga yang belum berhasil ditemukan sejak bencana tersebut terjadi pada Ahad (25/8/2024) dini hari.