Oknum Fans NCT Diduga Jadi Dalang yang Tuntut Suga Hengkang dari BTS, Didesak Minta Maaf
Media sosial X diramaikan dengan tuntutan agar fans NCT minta maaf kepada Suga BTS.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar dugaan keterlibatan seorang penggemar NCT dalam protes terhadap Suga BTS menjadi perbincangan hangat di media sosial. Berita ini pun mulai trending di X, dengan para penggemar BTS mendesak NCTZen (sebutan penggemar NCT) untuk minta maaf kepada Suga dan Army.
Pada 16 Agustus lalu, truk-truk protes dengan pesan-pesan yang menuntut agar SUGA keluar dari BTS terlihat berkeliling di sekitar markas Hybe. Pesan-pesan tersebut antara lain “7-1=6. ARMY akan mengisi kekosongan, jadi pengemudi mabuk SUGA OUT” dan banyak lagi, sehingga terdengar seperti pesan dari para penggemar yang kecewa.
Namun pada 2 September, beredar rumor bahwa di balik aksi protes tersebut adalah seorang oknum penggemar NCT. Rumor tersebut muncul setelah organizer membagikan spreadsheet Google yang menunjukkan tanda terima, yang secara tidak sengaja mengungkapkan alamat email mereka. Saat dicari di Google, pengguna Pinterest yang menggunakan alamat email tersebut memiliki beberapa foto Jaehyun NCT.
Dilansir Allkpop pada Selasa (3/9/2024) pihak organizer kemudian mengeklaim bahwa mereka adalah Army, dan mengatakan bahwa akun Pinterest tersebut adalah untuk pekerjaan mereka. Namun, para penggemar mengetahui lebih lanjut bahwa organizer tersebut sebelumnya pernah menghadiri acara NCT 127 setelah perilisan album Fact Check, yang hanya dapat dihadiri oleh penggemar tertentu.
Atas hal ini, Army pun turun ke media sosial dan menuntut penggemar NCT untuk meminta maaf kepada Suga dan Army. “NCTZen harus minta maaf ke Yoongi (Suga). NCTZen harus minta maaf kepada Army,” kata seorang penggemar BTS di X.
“NCTZen fandom toxic, tukang nyamar jadi Army. Buang-buang duit padahal idolnya lebih butuh support,” kata warganet @Majes** dalam cicitannya di X, dikutip Selasa (3/9/2024).
Seperti diberitakan sebelumnya, Suga menghadapi tuduhan mengemudi di bawah pengaruh alkohol pada tanggal 6 Agustus. Saat polisi melakukan tes breathalyzer, kadar alkohol dalam darahnya mencapai 0,227 persen yang tergolong tinggi dan melanggar batas hukum Korea Selatan untuk mengemudi.
Kasus ini telah diteruskan ke kejaksaan oleh kepolisian Yongsan Seoul pada 30 Agustus 2024. Jika terbukti bersalah, Suga menghadapi kemungkinan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran mengemudi di bawah pengaruh alkohol.