Tangis Haru Theresia Dapat Lambaian Paus Fransiskus

Banyak umat Katolik tak bisa menghadiri misa akbar di GBK.

Thoudy Badai/Republika
Iring-iringan kendaraan yang membawa Paus Fransiskus saat tiba di Jakarta melewati Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (3/8/2024).
Rep: Fitriyan Zamzami, Frederikus Bata Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tak semua umat Katolik di Indonesia mendapatkan tiket masuk untuk menghadiri misa akbar yang dihadiri Sri Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno. Namun sebagian di Jakarta yang bisa melihat sekilas merasakan keharuan mendalam.

Salah seorang diantaranya adalah Ibu Theresia yang tinggal di wilayah Setia Budi, Jakarta Selatan. Ia menanti sejak pagi hari Selasa (3/9/2024) di Jembatan Phinisi di tepian Jalan Sudirman yang dilintasi Sri Paus.

Pada sekitar pukul 12.00 WIB, sebagian ruas Jalan Sudirman sudah sepi disterilisasi dari kendaraan. Pukul 12.20, rombongan kendaraan Sri Paus mulai melintas dikawal sepeda motor dan mobil polisi.

Sri Paus sempat melambaikan tangan pada warga yang menanti di pinggir jalan. Ibu Theresia salah satu dari yang mendapat lambaian Sri Paus. Ia langsung menangis sejadi-jadinya. “Saya terharu sekali,” ujarnya kepada Republika sambil sesenggukan.

Ia mengatakan, tak dapat tiket untuk hadir di misa akbar di Gelora Bung Karno, Kamis nanti. Gereja tempatnya beribadah telah menentukan pilihan siapa saja yang dapat jatah menemui Sri Paus di misa akbar nanti.

“Kami umat yang kecil ini tidak dapat tiket, tidak dipilih untuk hadir di hadapan Sri Paus,” kata dia. “Jadi seperti ada pilih kasih,” kata dia.

Sementara warga lainnya yang ikut menanti di tepi jalan berteriak-teriak meneriakkan nama Sri Paus. Sebagian lainnya ikut menangis menerima lambaian tangan Sri Paus.

Paus Fransiskus tiba di Indonesia. Pesawat yang membawa rombongan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (3/9/2024) siang WIB.

Ini merupakan kunjungan apostolik Paus Fransiskus yang ke-45 ke seluruh dunia. Kali ini, Paus mendatangi kawasan Asia Pasifik. Indonesia menjadi negara pertama yang didatangi Kepala Negara Vatikan itu. Tepatnya dari tanggal 3-6 September 2024. Sesudah itu ke Paus menuju Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari tanggal 6-9 September 2024. Berlanjut ke Dili (Timor Leste) dari 9-11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.

Dalam siaran langsung di youtube Komsos KWI, terlihat sejumlah tokoh menyambut Paus di Bandara Soetta. Ada beberapa pemuka agama Katolik, panitia, kalangan pemerintah termasuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga


Nampak Paus Fransiskus mengenakan kursi roda. Beberapa yang menyambut mencium tangan tokoh yang pada Desember 2024 itu berusia 88 tahun itu. Ia mendapat juga mendapat bunga yang diberikan oleh seorang anak terpilih.
Rencananya Paus akan langsung bertolak ke Kedubes Vatikan untuk beristirahat. Lewat run down acara yang dibagikan panitia, Paus tak memiliki agenda apapun hari ini setelah proses kedatangannya. Nantinya, pada Rabu (4/9/2024) dan Kamis (5/9/2024), ia menjalani serangkaian acara.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia saat ini mengusung motto: Faith, Fraternity, Compassion, atau iman, persaudaraan, bela rasa. Indonesia menjadi negara pertama yang didatangi Paus dalam rangkaian perjalanan ke Asia Pasifik. Tepatnya dari tanggal 3-6 September 2024. Sesudah itu ke Paus menuju Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari tanggal 6-9 September 2024. Berlanjut ke Dili (Timor Leste) dari 9-11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.

Iring-iringan kendaraan yang membawa Paus Fransiskus saat tiba di Jakarta melewati Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (3/8/2024). - (Thoudy Badai/Republika)

Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. Sekarang sesudah 35 tahun, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke negara terbesar di Asia Tenggara ini.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menyatakan Gereja Indonesia sangat bersyukur dan bersukacita menyambut kedatangan Paus Fransiskus. "KWI bekerja sama dengan Nunsius Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia membentuk panitia pada bulan April 2024 dan sudah mempersiapkan segala sesuatu sampai saat ini," kata Antonius, dalam keterangan resminya yang diterima Republika, ditulis pada Selasa (3/9/2024).

Ada 56 Panitia Inti dan 107 relawan inti terlibat dalam persiapan ini. Bersama panitia, KWI bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas yang berwenang untuk mengatur logistik, koordinasi keamanan, transportasi, protokol kesehatan, dan publikasi media. Antonius menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang telah menunjukkan kesungguhan hati dalam menyambut Paus, pemimpin Gereja Katolik yang juga kepala negara Vatikan.

Gereja Indonesia mempersiapkan strategi media dan komunikasi untuk menyebarluaskan informasi tentang kunjungan Paus. Bekerja sama dengan media Vatikan dan media internasional lainnya juga media lokal untuk meliput perjalanan Paus.

Saat ini sudah ada 700-an media yang terakreditasi dan 88 media yang ikut dalam pesawat Paus (VAMP-Vatican Accredited Media Personnel). "Kehadiran fisik Paus Fransiskus di Indonesia sangat penting, tetapi yang juga tidak kalah penting adalah mempelajari gagasan-gagasan dan teladan hidupnya," uja Kardinal Ignatius Suharyo.

Paus menaiki mobil berwarna putih saat menuju Kedubes Vatikan di Jakarta. Ia melambaikan tangan kepada awak media dan rombongan yang masih berada di lokasi. Ia duduk di depan berdampingan dengan sopir di kendaraan berbendera Indonesia-Vatikan itu. Menjelang pukul 12.00 siang WIB, rombongan mulai meninggalkan Bandara Soetta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler