Angka Fantastis Potensi Ekonomi Syariah Dunia
RI yang berpenduduk Muslim terbesar berpotensi mengembangkan ekonomi syariah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari menyebutkan aset keuangan Islam di dunia tercatat sebesar 4,5 triliun dolar AS pada 2022 dan diperkirakan mencapai 6,7 triliun dolar AS pada 2024.
“Di tahap global, aset keuangan Islam di dunia mencapai 4,5 triliun dolar AS (pada 2022) dan diperkirakan mencapai 6,7 triliun dolar AS pada 2024,” ujar Rabin di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, RI yang berpenduduk Muslim terbesar berpotensi mengembangkan ekonomi syariah. Namun demikian, ia menambahkan terdapat tantangan dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, yakni masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi finansial, kurangnya produk dan layanan servis syariah hingga SDM di sektor syariah yang masih terbatas.
Karenanya, ia mengajak Institute For Development of Economics and Finance (Indef) bersama dengan pemerintah untuk bersama-sama mengatasi kendala tersebut.
Sementara itu, Kementerian BUMN, telah menghadirkan Bank Syariah Indonesia yang bergerak di bidang perbankan syariah.
Lebih jauh, guna meningkatkan literasi finansial syariah yang inklusif, pihaknya telah mengedukasi masyarakat untuk mengembangkan produk dan layanan syariah yang inovatif dan mudah diakses.
“Untuk memberikan pengalaman ini, BSI telah mencoba mengapitalisasi ini melalui teknologi digital terutama dalam menyesuaikan kebutuhan,” jelasnya.
Pihaknya juga mengembangkan industri halal lewat penyediaan dan promosi produk halal di pasar global salah satunya lewat BSI International Expo yang telah diikuti 52.000 pengunjung.
Hal lain yakni BUMN juga menjadi pemantik dalam pengembangan inovasi dan pasar hal ini karena BUMN turut memperkenalkan dan mempromosikan produk dan layanan berbasis syariah.