Universitas BSI Bidik Kerja Sama Pendidikan dengan Australia

Universitas BSI berharap ada peluang baru pengembangan akademik dengan Australia.

Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengunjungi Kedutaan Besar Australia untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama internasional.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam mencari informasi tentang scholarship Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengunjungi Kedutaan Besar Australia untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama internasional. Pertemuan ini berlangsung pada Rabu, 4 September 2024, di Kedutaan Besar Australia yang berlokasi di  Jl Patra Kuningan Raya Kav 1, Kuningan Timur, Jakarta Selatan.

Baca Juga


Pertemuan yang berlangsung selama satu jam ini dihadiri oleh perwakilan Kedutaan Besar Australia, yaitu Kristopher Maslin, First Secretary - Public Diplomacy; Rifa Fatharani, Strategic Communications Public Diplomacy - Department of Foreign Affairs and Trade; serta Shabrina Atrasina Fadhila, Deputy Director - Department of Education.

Dari pihak Universitas BSI, hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik, Diah Puspitasari; Ketua Program Studi Sastra Inggris, Agus Priadi; Kepala Kantor Urusan Internasional, Jimmi; Perwakilan Rektorat, Kresna Ramanda; dan Humas Universitas BSI, Mentari Ghaisani.

Pertemuan ini membahas berbagai peluang kerja sama, termasuk program beasiswa dari jenjang Sarjana hingga Doktoral yang ditawarkan oleh Kedutaan Besar Australia bekerja sama dengan universitas-universitas di Australia, serta program kursus singkat (short courses) yang tersedia. Selain itu, dibahas juga peluang kolaborasi dalam penyelenggaraan festival kebudayaan yang diorganisir oleh Kedutaan Besar Australia di bulan September ini, serta tawaran hibah riset KONEKSI yang disampaikan oleh Shabrina Atrasina Fadhila untuk mendukung penelitian bersama dengan pemerintah Australia.

Pada kesempatan tersebut, Diah Puspitasari, Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas BSI, menyampaikan kepada Kristopher Maslin rencana Universitas BSI untuk mengadakan Cross Cultural Festival dalam waktu dekat.

“Kunjungan dan penjajakan kerja sama bertujuan untuk mengetahui kolaborasi apa yang bisa dilakukan antara kedua belah pihak, mencari informasi tentang scholarship dan untuk mengadakan Cross Cultural Festival. Universitas BSI akan mengadakan Cross Cultural Festival dalam waktu dekat, di mana pihak Kedutaan Besar Australia akan diundang sebagai pembicara tamu. Kristopher menyambut positif rencana ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut,” kata Diah.

Sementara itu, Rifa Fatharani dari Strategic Communications Public Diplomacy juga menambahkan Kedutaan Besar Australia sangat mendukung program internasionalisasi yang diinisiasi oleh Universitas BSI. Ia menyatakan kesediaan pihak kedutaan besar untuk berbagi pengetahuan dan berdiskusi mengenai beberapa agenda yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Pada kesempatan yang sama, Thea dari Public Diplomacy, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan menyampaikan tentang pengajuan Expert Volunteer dari Australia utk pengembangan tridarma di Perguruan Tinggi sangat terbuka lebar dan memberikan kesempatan sepenuhnya untuk dapat bergabung. Rifa menginfokan mengenai digelarnya acara “Education Collaboration Expo” dengan 23 Universitas di Australia di bulan ini,” ucap Rifa.

Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara Universitas BSI dan Kedutaan Besar Australia, serta dapat membuka peluang baru bagi pengembangan akademik dan budaya di kedua negara. Pertemuan kedua instansi ini ditutup dengan foto bersama dan bertukar cendera mata.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler