Pramono Anung dan Ridwan Kamil Berebut Suara Pendukung Anies, Siapa yang Unggul?

Pramono Anung mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Anies Baswedan.

Youtube
Tangkapan layar video pernyataan politik Anies Baswedan.
Rep: Bayu Adji P/Bambang/Antara Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertarungan di Pilkada Jakarta antara kubu Pramono-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono sepertinya bakal berjalan sengit.

Kedua kubu kini terus mendekati massa akar rumput, termasuk para pendukung Anies Baswedan yang kerap disapa 'Anak Abah'. Kedua kubu berjanji akan melanjutkan program Anies Baswedan jika menang dalam pemilihan.

“Untuk pendukung Pak Anies, yang menyukai ide dan gagasan Pak Anies, sebetulnya tak perlu khawatir, bahwa ide beliau (Anies) akan diteruskan oleh Pak RK - Sus (Ridwan Kamil - Suswono),” kata Juru Bicara RIDO, Mulya Amir dalam siaran pers, Senin (9/9/2024).

Mulya mengakui, kepemimpin Anies Baswedan selama ini di Jakarta, mampu untuk memberikan pendekatan yang berbeda terhadap masyarakat-masyarakat bawah di Jakarta. Yaitu, dengan cara Anies Baswedan yang memberikan peran partisipatif masyarakat, dalam model pembangunan yang lebih kolaboratif untuk Jakarta.

“Khususnya ide dan gagasan Pak Anies dengan pendekatan kepada masyarakat yang lebih kolaboratif, pembangunan yang lebih partisipatif, lalu kemudian demokrasi ruang-ruang publik, akan diteruskan oleh RIDO,” begitu kata Mulya.

Mulya menilai, Anak Abah, memang menjadi kalangan tersendiri dalam pentas politik saat ini. Di level nasional, Anak Abah memang kerap menjadi perpanjangan suara dari Anies Baswedan dalam menyampaikan ide-ide politik, dan gagasan baru dalam Pilpres 2024 lalu melalui jargon ‘Perubahan’.

Sementara itu, Pramono Anung mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Anies Baswedan. Bahkan, politisi PDIP itu mengaku sudah meminta waktu untuk bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pramono mengatakan, ia sudah berkomunikasi dengan Anies dan meminta waktunya untuk bertemu secara langsung. Namun, ia tak mengungkapkan jawaban dari Anies.

"Ya saya pribadi sudah WA (WhatsApp) Mas Anies, minta waktu (untuk bertemu), dan saya sudah berkomunikasi dengan Pak Ahok dan saya juga akan bertemu dengan Pak Heru," kata dia, Ahad (8/9/2024).

Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Cagub-Cawagub Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno, Chico Hakim mengatakan pihaknya mempunyai cara untuk menggaet suara pendukung Anies Baswedan atau sebutan "Anak Abah".

Baca Juga



"Tadi bicara soal Pak Anies, sebenarnya cara yang terbaik buat teman-teman untuk mendekati 'Anak Abah'. 'Anak Abah' ini kan nggak cuma gen Z dan milenial," kata Chico di Warung Garasi Si Doel, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat.

Chico mengatakan selain anak muda, "Anak Abah" ini juga dari kelompok-kelompok kelas menengah, strata ekonomi rendah dan juga punya kedekatan khusus dengan Anies.

Kendati demikian, dia menegaskan, tidak akan bermain gampang atau menjual nama mantan Gubernur DKI tersebut lantaran masyarakat saat ini sudah berpendidikan tinggi sehingga tidak mudah untuk dibodohi.

"Mereka nggak bisa kita bodoh-bodohi hanya karena nempel tokoh tertentu. Jadi lebih baik kita tempel program dia (Anies)," katanya.

Dengan demikian, pihaknya optimis untuk menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan masyarakat apa yang menjadi masalah sehingga bisa ditemukan solusinya.

"Artinya jalin komunikasi dulu saja, soal tarik- menarik, apakah menggabung 100 persen apa enggak, itu akan kita harap bisa terjadi secara natural," ujarnya.

Sampai saat ini, Anies yang mempunyai elektabilitas hinggga 40 persen belum menentukan siapa yang akan didukung di Jakarta. Alih-alih mendukung, beredar gerakan di Anak Abah untuk mencoblos semua calon di Pilgub Jakarta.

 

Hasil survei Political Strategy Group (PSG) menunjukkan pendukung Anies Baswedan tidak akan memilih Ridwan Kamil sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

 

Kepala Peneliti PSG Ahsan Ridhoi di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, survei membandingkan hasil dukungan di pertanyaan elektabilitas tiga nama yakni, Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil (RK), dengan dua pertanyaan dua nama yakni Anies vs RK dan Ahok vs RK.

"RK dapat diterima oleh mayoritas dari pendukung Ahok dan hampir mayoritas dari pendukung Anies, tetapi mayoritas pemilih Anies tidak akan memilih RK," paparnya saat merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024 dan arah dukungan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.

Survei dilakukan pada 6–15 Agustus 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 1.540 orang.

Sementara toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Survei ini digelar sebelum pendaftaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta. Ahsan menjelaskan, dalam survei ini sebanyak 39 persen responden memilih mendukung Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 22 sebesar persen dan Ridwan Kamil sebesar 15 persen.

"Artinya, warga Jakarta pada dasarnya cenderung menginginkan mantan gubernurnya itu kembali memimpin Jakarta," ujarnya.

Elektabilitas Calon

Secara terpisah, lembaga survei Proximity Indonesia merilis hasil survei elektabilitas bakal pasangan calon (paslon) yang akan berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024, Senin (9/9/2024).

Dalam hasil survei itu, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) masih unggul jauh di atas Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

CEO Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho mengatakan, dalam pertanyaan tertutup terkait popularitas, Ridwan Kamil (RK) menjadi tokoh paling populer atau dikenal luas oleh masyarakat dengan presentase 85,90 persen. Setelah itu, nama Rano Karno memiliki popularitas 85,40 persen, Pramono Anung 61,50 persen, dan Suswono 61,00 persen.

"Sementara nama lain, mendapatkan presentase di bawah 60 persen," kata dia melalui keterangannya, Senin.

Sementara dalam pertanyaan terbuka (top of mind), tokoh yang disebut pertama kali oleh responden sebagai calon gubernur Jakarta adalah RK, dengan presentase 51,70 persen. Sedangkan Pramono hanya memiliki presentase 15,40 persen, dan nama lainnya mendapatkan presentase di bawah 10 persen.

Whima menambahkan, untuk elektabilitas tertutup terhadap tiga tokoh yang dipilih sebagai gubernur Jakarta, RK masih mendapatkan presentase terbanyak dengan 56,00 persen.

Di posisi kedua ada nama Pramono dengan presentase 24,40 persen, dan Dharma Pongrekun 3,30 persen. Sedangkan untuk elektabilitas wakil gubernur, Suswono unggul dengan 46,40 persen, kemudian Rano Karno 37,50 persen, dan Kun Wardana Abyoto 3,10 persen.

Ia menjelaskan, faktor yang menjadi pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihannya di antaranya program yang ditawarkan (80,80 persen), kader/calon gubernur yang ditampilkan (8,90 persen), dan diberi uang/sembako (7,50 persen). Sementara faktor lain seperti pimpinan atau tokoh partainya, ikut pilihan keluarga, isu yang diangkat, fatwa ulama, dan partai agamis, mendapatkan presentase di bawah satu persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler