Baznas RI Gandeng UPZ Baznas Telkom Luncurkan Program ZChicken di Bandung

Para penerima manfaat akan memperoleh modal usaha peralatan masak dan gerobak

M Fauzi Ridwan
Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) bekerja sama dengan UPZ Baznas Telkom meluncurkan program ZChicken untuk 30 mustahik, di Kota Bandung, Selasa (10/9/2024)
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) bekerja sama dengan UPZ Baznas Telkom meluncurkan program ZChicken untuk 30 mustahik atau penerima manfaat yang tersebar di 14 kecamatan di Kota Bandung, Selasa (10/9/2024). Mereka akan mendapatkan modal usaha dan modal kerja masing-masing senilai Rp 11,5 juta.

Baca Juga


"Tentunya ini adalah rasa kebanggaan kita kepada para muzzaki dari UPZ Baznas Telkom yang sudah memberikan zakat dan infaq shodaqohnya sehingga bisa menyampaikan ke-30 orang penerima manfaat ZChicken yang tersebar di 14 kecamatan di Kota Bandung," ujar Plt Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR Baznas RI Eka Budhi Sulistyo di acara peluncuran di Kompleks Pinus Regency, Kota Bandung, Selasa (10/9/2024).

Program ZChicken, kata Eka, merupakan pemberdayaan masyarakat berbasis jualan ayam goreng crispy. Para penerima manfaat akan memperoleh modal usaha peralatan masak dan gerobak untuk berjualan.

Selain itu, mereka akan mendapatkan produk ayam marinasi, minyak goreng hingga lainnya. Dengan modal kerja dan modal usaha tersebut diharapkan berjalan berkesinambungan.

Tidak hanya itu, menurut Eka, para penerima manfaat akan mendapatkan pelatihan dari ahli sehingga mereka dapat memasak ayam dengan baik. Selama program tersebut, mereka akan mendapatkan pendampingan.

"Pendampingan bagian dari salah satu kegiatan pemberdayaan supaya para manfaat itu dapat terjaga komitmennya, dapat terjaga kualitasnya, kekuatan masakannya, dan juga dapat menyelesaikan masalah bila ada hal yang perlu disesuaikan oleh pendamping," katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, pendampingan dilakukan untuk memastikan agar logistik bahan baku dapat tersalurkan dengan lancar kepada penerima manfaat. Apabila terdapat kendala seperti lokasi tidak strategis, kesulitan menjangkau bahan baku ayam dan kendala non teknis maka pendampingan terus dilakukan memastikan usaha tetap berjalan.

"Bila ada yang benar-benar memang sudah tidak bisa kita tangani maka kita akan mengambil langkah-langkah bisa berupa kita menggeser kepada mustahik yang lain atau kita mencarikan apa yang sebenarnya bagus atau pantas buat mereka," katanya.

Peluncuran program ZChicken merupakan kerja sama kedua dengan UPZ Baznas Telkom. Sebelumnya, telah diluncurkan program peternakan kambing dan pembibitan durian.

Ketua UPZ Baznas Telkom Johni Purwantoro mengatakan, para penerima manfaat diseleksi secara ketat sesuai ketentuan penerima zakat. Mereka pun diseleksi sesuai dekat penyaluran logistik ZChicken. Seleksi dilakukan dengan didampingi Baznas RI.

"Alhamdulillah cukup banyak sebenarnya dari para relawan yang mengajukan ke kami lebih dari 30, tapi karena ada persyaratan yang harus kita seleksi dan forum yang harus kita survei dan segala sebagainya, kita akhirnya 30 peserta manfaatin yang bisa kita jadikan pengelolaan program ZChicken," paparnya.

Johni mengatakan, seluruh penerima manfaat mendapatkan modal usaha dan kerja secara gratis. Setelah itu mereka akan mendapatkan pendampingan. "Alhamdulillah 30 gerobak udah ready, udah siap. Kemudian semuanya udah ready semua, tinggal nanti masing-masing untuk siap start untuk berusaha menjual ZChicken ini," katanya.

Salah seorang penerima manfaat Teguh Anggoro Widyanto (58 tahun) asal Cileunyi bersyukur terpilih dalam program ZChicken. Ia mengaku diseleksi hingga disurvei ke rumah untuk memastikan berhak menerima manfaat.

Ia berencana berjualan ZChicken di lingkungan rumah dan berharap semakin besar. Meski banyak pedagang yang berjualan ayam goreng crispy, ia mengaku optimis berjalan lancar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler