Shadaqallahul Adhim, Apa Makna dan Mengapa Diucapkan Setelah Baca Alquran?
Ucapan Shadaqallahul Adhim adalah bentuk dzikir
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kita sering mengucapkan kalimat tashdiq (pengakuan benar) yaitu shadaqallahul adhim, setelah membaca Alquran.
Apa sebenarnya maksud dari kalimat ini? Lembaga Fatwa Mesir menjelaskan maksud dari kalimat tersebut bahwa, kalimat ini merupakan salah satu dari dzikir yang mutlak. Kalimat ini sendiri berarti dzikir bahwa Allah SWT Mahabenar.
Dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 41, kita diperintahkan untuk menyebut nama Allah Ta'ala dengan perintah umum Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”
Seruan itu juga disampaikan dengan perintah khusus dalam firman Allah Ta'ala yang ditujukan kepada Nabi-Nya yang mulia:
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS Ali Imran ayat 95].
Bahkan kalimat ini boleh diucapkan seseorang saat sholat dengan sir atau pelan dan tidak membuatnya batal. Dalam kitab Asna al-Maalim karya Zakariya al-Anshari al-Syafi'i:
وسئل ابن العراقي عن مصلٍ قال: بعد قراءة إمامه: صدق الله العظيم هل يجوز ذلك؟ ولا تبطل صلاته؟ فأجاب: بأن ذلك جائز ولا تبطل به الصلاة لأنه ذكر ليس فيه خطاب آدمي. انتهى.
Ibnu al-Araqi ditanya tentang seorang makmum yang mengucapkan shadaqallahul adhim setelah imamnya membaca Alquran, apakah boleh? “Apakah boleh dan tidak membatalkan shalatnya?” Beliau menjawab: “Boleh dan tidak membatalkan sholat, karena hal itu merupakan lafal yang tidak melibatkan ucapan manusia.”
Keutamaan
Membaca Alquran merupakan ibadah yang mempunyai banyak keutamaan bagi seorang hamba.
Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, berikut lima keutamaan membaca Alquran:
1. Perniagaan yang tidak pernah merugi
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ# لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Alquran) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Mahapengampun, Mahapensyukur." (QS Fathir: 29-30).
Dalam ayat ini Allah menjanjikan kepada ahlul Quran (para pembaca Alquran yang mengamalkannya) pahala yang besar, dan Dia memberikan tambahan kepada mereka karunia yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh-Nya. Sungguh, beruntunglah orang-orang yang disifati sesuai dengan ayat tersebut.
Terkait dengannya, Imam Qatadah rahimahullah, sebagaimana dikutip dari Tafsir karya Ibnu Katsir berkata, "Mutharrif, jika membaca ayat ini, berkata: 'Ini adalah ayat para qari.”
Dalam kitab tafsirnya, Imam al-Qurthubi berkata tentang ayat di atas: "Ini adalah ayat para qari yang mengamalkan (isinya) dan memahaminya."
2. Memperoleh pahala yang banyak
Ibnu Mas'ud RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuluh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR At-Tirmidzi).
3. Mendapatkan syafaat pada Hari Kiamat
Rasulullah SAW bersabda:
اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأ صحابه
"Bacalah Alquran, sesungguhnya ia pada hari Kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya." (HR Muslim).
4. Sebagai kebaikan bagi pembacanya
Hal ini berlaku baik bagi yang sudah mahir maupun yang masih terbata-bata. Rasulullah SAW bersabda:
الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة، والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق، له أجران
"Orang yang mahir membaca Alquran maka dia bersama-sama dengan malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Alquran dengan terbata-bata dan merasakan kesulitan maka baginya dua pahala." (HR Muslim).
5. Pencapaian yang lebih baik dari harta dunia
Uqbah bin Amir RA berkata:
خَرَجَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وَنَحْنُ في الصُّفَّةِ، فَقالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَومٍ إلى بُطْحَانَ، أَوْ إلى العَقِيقِ، فَيَأْتِيَ منه بنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ في غيرِ إثْمٍ، وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يا رَسولَ اللهِ، نُحِبُّ ذلكَ، قالَ: أَفلا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إلى المَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِن كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، خَيْرٌ له مِن نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ له مِن ثَلَاثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ له مِن أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإبِلِ
"Rasulullah SAW keluar dan kami berada di Shuffah saat itu, lalu beliau bersabda: 'Siapa di antara kalian yang suka setiap hari pergi ke lembah Buth-han atau lembah Aqiq kemudian pulang membawa dua unta yang gemuk tanpa berbuat dosa dan tanpa memutuskan hubungan silaturahim?'
Kami menjawab: 'Wahai Rasulullah, kami menginginkan hal tersebut'.
Beliau bersabda: 'Tidakkah salah satu di antara kalian pergi ke masjid kemudian mempelajari atau membaca dua ayat dari Kitabullah sebab hal itu lebih baik baginya daripada mendapatkan dua unta, tiga ayat lebih baik daripada tiga unta, empat ayat lebih baik daripada empat unta, dan dari sekian jumlah ayat maka itu lebih baik daripada sekian jumlah unta." (HR Muslim dan Ibnu Hibban).
Adapun Alquran merupakan Kalamullah, yang memiliki sifat-sifat yang agung. Maka seorang hamba yang ingin mendapatkan anugrah besar dari-Nya sudah seharusnya menghabiskan umurnya dengan membaca, mempelajari serta mengamalkan kandungannya.