Nikmatnya Membaca Syair Maulid Simthud Duror
Maulid Simthud Duror memiliki keterikatan satuan irama dan berakhiran bait yang sama.
REPUBLIKA.CO.ID, Maulid Simthud Duror atau disebut juga Maulid al-Habsyi karya Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi merupakan salah satu kitab maulid yang populer dibaca oleh umat Muslim di Indonesia. Kitab ini memuat shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, pujian terhadap sosok Nabi Muhammad SAW dan juga berisi sejarah Nabi Muhammad SAW serta doa.
Syair-syair yang digunakan Habib Ali dalam kitab Maulid Simthud Duror tersusun dengan indah dan mendalam namun dapat dengan mudah dimengerti pembacanya. Kitab ini dibuka dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk termulia, makhluk yang terindah dalam ucapannya dan terjujur.
Dalam pembukaan Simtud Duror, Habib Ali al-Habsyi juga menuliskan bahwa Allah mengutus makhluk-Nya yang paling mulia, hamba-Nya yang paling agung, yakni Nabi Muhammad SAW karena rahmat Allah SWT. Disebutkan bahwa pancaran kemuliaan Nabi Muhammad tersebar baik di alam nyata maupun gaib. Alam semesta menjadi harum karena kehadiran Rasulullah.
Nabi Muhammad adalah hamba yang Allah utus kepada penghuni seluruh alam untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan.Disebutkan juga bahwa silsilah Rasulullah adalah orang-orang mulia yang Allah berikan kesempurnaan nikmat.
Guru besar bahasa dan sastra Arab Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Sukron Kamil, mengatakan, syair yang digunakan dalam kitab Maulid Simthud Duror, termasuk kategori syair mursal, sebab adanya keterikatan satuan irama dan berakhiran bait yang sama. Ini yang membuat setiap bait syair Simthud Duror nikmat ketika dibaca dan didengar.
Selain itu, dalam Simthud Duror, Habib Ali Al Habsyi menuliskan gagasan di awal seperti pada syair Asyroqo al kaunu ib tihajan biwujudi al mustofa Ahmad yang langsung memberi gagasan utama bahwa alam semesta menyambut kelahiran Nabi Muhammad.
Secara isi, intinya Simthud Durorini terdiri dari beberapa bagian. Pertama menjelaskan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW itu disambut alam semesta. Seluruh makhluk di alam semesta senang dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW," kata Prof Sukron Kamil kepada Republika, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Prof Sukron mengatakan, pesan utama lainnya yang disampaikan dalam kitab Simthud Duroradalah bahwa nur Nabi Muhammad SAW adalah yang paling awal diciptakan Allah SWT sebelum segala sesuatu diciptakan. Dan alam semesta tercipta sejatinya karena adanya nur Nabi Muhammad.
Selain itu, pada isi utama Simthud Duror adalah ajakan agar ma nusia menyambut kelahiran Nabi Muhammad dengan bahagia. Selain itu, Simthud Duror juga memuat doa dengan berkah kemuliaan Nabi Muhammad SAW agar segenap orang yang mem bacanya mendapat petunjuk dan kebahagiaan.