Houthi: Misil Balistik Hipersonik Berhasil Menembus Sistem Pertahanan Udara Israel

Sembilan warga Israel dilaporkan mengalami luka usai serangan misil balistik Houthi.

EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Juru bicara Houthi, Yahya Saree.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Houthi Yaman mengeklaim telah menyerang target militer di Jaffa, Israel tengah, dengan menggunakan misil balistik hipersonik baru. Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, pada Ahad (15/9/2024), mengatakan bahwa misil tersebut menempuh jarak 2.040 kilometer dan berhasil mengenai sasaran di mana sistem pertahanan udara Israel gagal mencegatnya.

Baca Juga


“Rintangan geografis, agresi AS-UK, serta sistem spionase dan sistem pertahanan udara (Israel) tidak akan mencegah Yaman mendukung Palestina,” kata Houthi.

Sementara itu, tidak ada komentar langsung dari pihak Israel mengenai klaim Houthi, tetapi sebelumnya angkatan udara Israel dilaporkan mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki bagaimana misil tersebut bisa menempuh jarak sejauh itu tanpa dicegat. Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah setidaknya sembilan orang terluka akibat misil balistik dari Yaman yang mendarat di dekat Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv pada Minggu pagi.

Menurut surat kabar Haaretz, puing-puing dari misil pencegat jatuh di sebuah stasiun kereta di pinggiran Modi'in di Israel tengah, menyebabkan kerusakan. Kebakaran juga terjadi di area terbuka di Kfar Daniel di Israel tengah akibat puing-puing tambahan yang jatuh.

Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan oleh Israel, atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan misil dan drone sebagai solidaritas terhadap Gaza yang telah mengalami serangan menghancurkan dari Israel sejak 7 Oktober lalu.

Sementara itu, karena Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara balasan terhadap lokasi Houthi di dalam Yaman, Houthi menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai target militer.

 

Dilaporkan Times of Israel, misil yang menempuh perjalanan sekitar 2.000 kilometer dalam 15 menit itu mengaktivasi sirene di kawasan Israel tengah sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat, di mana alarm peringatan terdengar dari timur Tel Aviv hingga Modiin.

Dilaporkan misil balistik itu jatuh di kawasan hutan Ben Shemen dan memicu kebakaran di dekat Kfar Daniel, beberapa kilometer dari arah tenggara Bandara Ben Gurion. Kerusakan akibat hantaman misil juga dilaporkan di sebuah stasiun kereta di Modiin, 25 kilometer arah timur dari Tel Aviv.

Militer Israel (IDF) awalnya menyatakan, bahwa misil menghantam area terbuka, namun kemudian mengklaim misil berhasil diintersep di udara meski tak sepenuhnya dicegah jatuh ke darat. IDF juga tengah melakukan investigasi mengapa misil itu tidak berhasil diintersep sebelum sampai di ruang udara Israel.

Calon penumpang pesawat Bandara Ben Gurion dilaporkan sempat berlarian dan mencari tempat perlindungan. Sementara, seorang pekerja di stasiun kereta di Modiin kepada Walla News mengatakan, bahwa ia mendengar ledakan besar.

"Kami berlari ke arah yang terlindungi dan lalu kami mendengar ledakan besar," kata saksi yang enggan disebutkan namanya itu.

Layanan keamanan Magen David Adom menyatakan, mereka merawat sembilan orang dengan kondisi luka ringan. Adapun, IDF mengatakan, tidak ada peluang bagi pemerintah menginstruksikan warga sipil, sekolah dan TK di Israel tengah untuk beroperasi seperti biasa.

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler