Maulid Nabi, Ketua PBNU Ajak Teladani Kepemimpinan Rasulullah

Kepemimpinan Nabi Muhammad menyangkut moral dan etika yang tinggi.

PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur, mengatakan bahwa mendukung penuh langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam upayanya melakukan bersih-bersih terhadap perusahaan pelat merah dari para koruptor.
Rep: Fuji Eka Permana Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam momentun peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Fahrur Rozi atau yang akrab dipanggil Gus Fahrur mengajak umat Islam untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah. 

Baca Juga


Menurut dia, sifat kepemimpinan Rasulullah yang penuh kasih sayang, keadilan, serta kemampuan mempersatukan umat dari berbagai latar belakang adalah contoh ideal yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita perlu menjadikan teladan kepemimpinan Rasulullah SAW, beliau adalah seorang pemimpin besar umat Islam yang ideal," ujar Gus Fahrur saat dihubungi Republika, Senin (16/9/2024). 

Gus Fahrur menekankan, kepemimpinan Nabi Muhammad tidak hanya soal kemampuan mengelola masyarakat, tetapi juga menyangkut moral dan etika yang tinggi. Hal ini penting dalam menghadapi tantangan dunia modern yang semakin kompleks. 

"Beliau memimpin dengan pendekatan keteladanan, Rasulullah SAW adalah pemimpin berbasis karakter mulia, setiap pemimpin harus mampu menjadi teladan uswatun hasanah bagi setiap pengikutnya," ucap Gus Fahrur.

Dia juga mengingatkan bahwa Rasulullah selalu memprioritaskan kesejahteraan umat dan menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan yang ada. 

"Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin berbasis masyarakat, kepemimpinan yang melayani. Pemimpin yang mampu memberikan motivasi serta membangun komunikasi yang baik dengan pendekatan integritas," kata Gus Fahrur. 

Selain itu, tambah dia, Rasulullah merupakan  sosok pemimpin dengan pendekatan demokratis. Nabi terbilang sangat terbuka dan cerdas dalam mengendalikan emosi dan menangani berbagai permasalahan. "Beliau tidak menunjuk putra mahkota sebagai pengganti setelahnya, dan menyerahkan kepada musyawarah para ulama dan sahabat," jelas dia. 

Dengan meneladani kepemimpinan Nabi, umat Islam diharapkan dapat lebih bijaksana, sabar, dan mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam, sesuai dengan pesan utama Islam sebagai agama perdamaian."Rasulullah adalah teladan dalam segala hal bagi umat manusia," kata Pengasuh Ponpes An-Nur 1 Malang ini. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler