Trump Nilai Debat dengan Harris Sudah Terlambat

Kamala Harris menerima ajakan TV untuk kembali berdebat dengan Trump.

Gabrielle Lurie/San Francisco Chronicle via A
Orang-orang menyaksikan debat presiden antara calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, di acara nonton bareng Berkeley Art Museum and Pacific Film Archive di Berkeley, California, Selasa, 10 September 2024.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden dari partai Republik Donald Trump pada Sabtu (21/9/2024) mengatakan sudah terlambat untuk melakukan debat lainnya. Pernyataan itu keluar setelah pesaingnya Wakil Presiden Kamala Harris menerima undangan CNN untuk kembali berhadapan dengan mantan presiden itu pada 23 Oktober.


"Saya dengan senang hati akan menerima debat presiden kedua pada 23 Oktober. Saya berharap @realDonaldTrump akan bergabung dengan saya," tulis Harris di X.

Wakil Presiden itu siap untuk kembali berbagi panggung dengan Trump, sebut ketua kampanye Jen O'Malley Dillon dalam sebuah pernyataan.

"Donald Trump seharusnya tidak memiliki masalah untuk menyetujui debat ini. Format dan pengaturannya sama dengan debat CNN yang dia hadiri dan dikatakan telah dia menangkan Juni lalu, saat ia memuji moderator, aturan, dan peringkat CNN," tambah Dillon.

Namun, selama kampanye di negara bagian Carolina Utara, Trump mengatakan sudah terlambat untuk mengadakan debat lain.

"Dia sudah melakukan satu debat. Saya sudah melakukan dua. Sudah terlambat untuk mengadakan yang lain. Saya ingin, dalam banyak hal, tetapi sudah terlambat. Suara sudah dicatat," kata Trump.

"Dia sudah mendapatkan kesempatan untuk melakukannya dengan Fox. Anda tahu, Fox mengundang kami, dan saya menunggu dan menunggu, tetapi mereka menolaknya. Mereka menolaknya, tetapi sekarang dia ingin mengadakan debat tepat sebelum pemilihan dengan CNN karena dia kalah dengan buruk," tambah mantan presiden tersebut.

Setelah penampilan buruk dalam debat melawan Trump pada Juni, Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan presiden dan mendukung Harris sebagai pesaing Demokrat untuk pemilihan 5 November. Harris dan Trump melakukan debat untuk pertama kalinya pada 10 September.

Setelah itu, tim kampanye Harris segera mendorong untuk mengadakan debat kedua, tetapi Trump mengumumkan dia tidak akan berpartisipasi dalam debat lain. Trump beralasan, dia telah menang melawan Kamerad Kamala Harris.

Trump kemudian menyatakan dia mungkin terbuka untuk debat ketiga. "Mungkin jika saya berada dalam suasana hati yang tepat," katanya kepada wartawan minggu lalu.

 

 

sumber : Antara/Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler