Mengenal Fadi, Pejuang Hizbullah yang Dijadikan Nama Rudal Penghancur Israel

Hizbullah menargetkan pangkalan militer dan bandara dengan rudal Fadi-1 dan Fadi-2

Ist
Roket Hizbullah
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, Rentetan rudal Hizbullah semakin dalam memasuki Israel bagian utara. Dengan rudal-rudal andalannya, Hizbullah berhasil menghantam pangkalan udara Ramat David dan kompleks industri militer milik perusahaan Rafael. 

Baca Juga


Di balik serangan rudal tersebut, muncul pertanyaan seputar penamaan Fadi yang digunakan untuk rudal-rudal tersebut. Kelompok Hizbullah di Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Ahad malam bahwa mereka menargetkan pangkalan militer dan bandara Ramat David dengan puluhan rudal Fadi-1 dan Fadi-2.

Serangan itu, menurut kelompok perlawanan tersebut, merupakan respons terhadap serangan berulang Israel yang menargetkan berbagai wilayah di Lebanon dan menyebabkan banyak warga sipil tewas.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah, Fadi 1 merupakan rudal dengan kaliber 220 mm dan jangkauan 80 km. Sementara itu, Fadi 2  sebagai rudal dengan kaliber 302 mm dan jangkauan 105 km.

Menurut kelompok itu, kedua rudal itu tidak berpemandu presisi tetapi berfungsi untuk merespons langsung terhadap serangan udara Israel yang ekstensif.

Mengutip sumber lapangan, jaringan berita Lebanon Al-Mayadeen melaporkan bahwa roket-roket ini berasal dari salah satu fasilitas rudal bawah tanah Hizbullah yang dikenal sebagai Imad. Banyak di antaranya masih utuh dari serangan udara musuh.

Jaringan pangkalan ini dilaporkan mampu menampung beberapa peluncur roket dan pasukan Hizbullah, seperti yang terungkap dalam video yang memperlihatkan pangkalan Imad 4.

Sumber-sumber tersebut dilaporkan telah mengonfirmasi bahwa roket yang ditembakkan ke Pangkalan Udara Ramat David diluncurkan dari kompleks-kompleks ini. Meskipun terjadi eskalasi baru-baru ini, pernyataan resmi Hizbullah tidak membahas serangan udara Israel di wilayah Dahiyeh, pembunuhan para pemimpin, atau serangan terhadap perangkat komunikasi.

Sebaliknya, pernyataan tersebut menggambarkan penggunaan rudal-rudal ini sebagai respons proporsional terhadap serangan udara Israel yang sedang berlangsung. Untuk meresponsnya, Hizbullah pun menggunakan jangkauan operasional dan target yang meluas.

Fadi Hassan Tawil..

Setelah serangan rudal Hizbullah di Israel utara dan pemboman kompleks industri militer milik perusahaan Rafael, banyak yang bertanya: Siapakah Fadi, yang namanya digunakan untuk menamai rudal-rudal ini?

Dikutip dari Aljazirah, rudal-rudal ini dinamai menurut Fadi Hassan Tawil, yang lahir pada tanggal 5 Oktober 1969 di Beirut Barat. Dia berasal dari kota selatan Khirbet Selem.

Tawil bergabung dengan kelompok perlawanan pada tahun 1982. Pejuang Hizbullah ini berpartisipasi dalam berbagai misi, termasuk operasi pengawasan, pengintaian, dan penyergapan jauh di dalam zona pendudukan.

Ia terbunuh pada tanggal 30 Mei 1987, selama operasi Badr Al-Kubra, yang menargetkan pasukan pendudukan Israel dan Tentara Lebanon Selatan di bawah pimpinan Antoine Lahad.

Jenazahnya tetap berada di medan perang selama delapan hari sebelum dapat diambil dan dikuburkan. Fadi Tawil adalah saudara dari komandan Hizbullah Wissam al-Tawil, yang juga terbunuh di Lebanon selatan selama pertempuran Badai Al-Aqsa yang sedang berlangsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler