IDF Bunuh 492 Orang dalam Sehari, Jenderal Israel Akui Hizbullah Masih Kuat
Israel dinilai tidak mendekati kehancuran Hizbullah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapasitas persenjataan rudal dan roket Hizbullah dinilai belum ditunjukkan dengan maksimal. Brigader Jenderal Zvika Haimovich, mantan komandan pertahanan udara tentara Israel, mengatakan, Hizbullah bisa meluncurkan lebih dari 180 rudal yang bisa dilontarkan hanya dalam waktu satu jam pada Senin lalu.
Menurut jenderal bintang satu tersebut, Hizbullah belum menembakkan rudal dengan kapasitas penuh. Haimovich mencatat, ia tidak setuju dengan penilaian dari tentara Israel (IDF) bahwa 50% dari persediaan rudal Hizbullah telah dihancurkan.
Ia menambahkan, kemampuan peluncuran Hizbullah hampir tak terbatas dan tidak ada habisnya. Ia menyoroti bahwa apa yang telah disaksikan Israel dalam dua hari terakhir hanyalah sebagian kecil dari kemampuan Hizbullah yang sebenarnya dan apa yang mampu dilakukannya.
Pernyataan Haimovich muncul setelah Mayor Jenderal Korps Cadangan Israel, Yaakov Amidror, mantan Penasihat Keamanan dan kepala Departemen Penelitian Direktorat Intelijen Militer Israel, menyatakan Israel bahkan tidak mendekati penghancuran kemampuan Hizbullah.
Amidror menjelaskan kepada Channel 14, Hizbullah memiliki sekitar 100 ribu roket. Jika mengenai 30 ribu, mereka masih memiliki 70 ribu roket, yang tujuh kali lipat dari yang dimiliki Hamas." Oleh karena itu, ia menegaskan Tel Aviv sangat jauh dari mengalahkan atau melucuti kemampuan Hizbullah.
Dalam konteks ini, media Israel melaporkan, Hizbullah mampu menyerang Tel Aviv dan melumpuhkan wilayah udara dan pembangkit listrik Israel, serta pangkalan Angkatan Udara, meskipun ada operasi militer. Media Israel menambahkan, target pada akhirnya akan habis, dan perang yang melelahkan akan dimulai seperti telah terjadi pada masa lalu.
Bunuh hampir 500 orang..
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon telah mencapai sedikitnya 492 orang, dengan 1.645 lainnya terluka sejak Senin pagi, kata kementerian kesehatan Lebanon. Sebanyak 35 anak-anak dan 58 wanita termasuk di antara mereka yang syahid.
Tentara Israel mengatakan mereka telah menyerang 1.100 sasaran dengan lebih dari 1.400 jenis amunisi di Lebanon selatan dan timur dalam 24 jam terakhir. Pesawat tempur dan drone Israel melakukan sekitar 650 serangan, katanya, menargetkan bangunan, kendaraan dan infrastruktur. Pasukan Israel terus melakukan serangan terhadap “ratusan sasaran di Lebanon”, tambahnya.
Pasukan Israel juga melancarkan lima serangan di kota Qaliya di Lembah Bekaa barat, di timur negara itu, Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah melaporkan, salah satunya menghancurkan sebuah rumah di Dallafa, bersama seorang ayah dan putrinya. di dalam.
Almayadeen melansir, tentara Israel pada Senin melancarkan puluhan serangan udara di Lebanon selatan dan wilayah Bekaa, yang mengakibatkan kematian, beberapa lainnya terluka, dan hancurnya sejumlah rumah dan bangunan tempat tinggal di beberapa kota dan desa yang menjadi sasaran. Menurut kantor berita resmi Lebanon, lebih dari 80 serangan udara menargetkan wilayah selatan hanya dalam waktu 30 menit.