Jelang MU Lawan Twente, Erik Ten Hag Masih Cinta pada Mantan Timnya

Ten Hag dua periode membela Twente saat masih menjadi pemain.

AP Photo/Dave Thompson
Pelatih Manchester United Erik ten Hag.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester United (MU) akan menjamu Twente Enschede di Old Trafford dalam laga perdana Liga Eropa 2024/2025, Kamis (26/9/2024) dini hari WIB. Pelatih MU Erik Ten Hag, yang pernah dua periode membela Twente sebagai pemain, mengaku akan sangat terluka jika mengalahkan mantan timnya itu.

Baca Juga


"Saya lebih suka bermain melawan orang lain. Tidaklah menyenangkan untuk melukai sesuatu yang Anda cintai. Dari semua tim, Twente adalah tim yang paling saya ikuti,” kata Ten Hag mengungkapkan kecintaannya kepada mantan timnya dalam konferensi pers, Selasa (24/9/2024).

Ten Hag memperkuat Twente pada 1992-1994 sebagai bek tengah. Ia kemudian kembali untuk berseragam Twente lebih lama, yakni 1996-2002.

“Saya menonton mereka sebagai penggemar, sebagai pendukung, bukan sebagai analis. Ini adalah cara yang berbeda dalam menonton pertandingan mereka. Twente memberikan banyak hal kepada saya, saya dididik di akademi mereka, jadi bagi saya, banyak sejarah di sana," imbuhnya.

Ten Hag mengatakan, akan sangat menyakitkan mengalahkan klub masa kecilnya itu setelah membantu mereka memenangkan Piala Belanda pada 2001, setahun sebelum ia gantung sepatu.

Twente yang diperkuat calon pemain naturalisasi Indonesia Mees Hilgers kini berada di urutan keempat klasemen Eredivisie setelah meraih dua kemenangan beruntun.

Dalam kesempatan ini, Ten Hag juga menyuarakan kegalauannya atas padatnya jadwal pertandingan untuk pemain pada musim ini. Ini membuat mereka rentan cedera.

Musim lalu, Inggris mencatat jumlah pertandingan back-to-back domestik terbanyak di antara liga-liga top Eropa, yakni 87. Klub-klub Liga Primer Inggris memiliki rata-rata waktu pemulihan terpendek di antara pertandingan yaitu 67,3 jam.

Manchester United mengalami jeda terpendek antara pertandingan pada November tahun lalu, ketika mereka kalah dari Fulham di Liga Primer Inggris, 64 jam dan 15 menit setelah kemenangan mereka di Piala Liga Inggris melawan Newcastle United.

“Ada terlalu banyak pertandingan - para pemain top kelebihan beban. Itu tidak baik untuk sepak bola. Mungkin itu bagus untuk (alasan) komersial,” kata Ten Hag.

“Ada batasnya dan para pemain mengalami cedera. Itu hampir tidak dapat dihindari karena terlalu banyak pertandingan. Kami profesional dan pendapatan harus datang, tetapi kita harus menyeimbangkannya.”

Ketiga kompetisi klub Eropa telah diperluas menjadi 36 tim musim ini. Gelandang Manchester City Rodri mengatakan para pemain mungkin akan melakukan aksi mogok atas jumlah pertandingan yang harus mereka mainkan.

Pada bulan Juli, serikat pemain sepak bola FIFPRO mengatakan bahwa mereka mengajukan keluhan kepada regulator antimonopoli Uni Eropa mengenai kalender pertandingan internasional FIFA.

“Pertama-tama kita harus mengambil pengalaman, setiap pertandingan itu penting, setiap gol itu penting,” kata Ten Hag tentang format baru penyisihan Liga Europa.

“Sebuah kesempatan dan lebih banyak jalan untuk mencapai target yang Anda inginkan. Ini adalah (jalur) yang paling sulit ke Liga Champions, mungkin. Dalam sebuah turnamen yang terdiri dari 36 pertandingan, Anda harus menjadi yang terbaik. Itu target dan jalan yang ingin kami tempuh.”

United memenangkan Liga Europa di bawah asuhan Jose Mourinho pada tahun 2017 dengan kemenangan 2-0 atas Ajax Amsterdam.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler