Mantan Menhan Shigeru Ishiba akan Jadi Perdana Menteri Jepang

Shigeru Ishiba akan menggantikan Fumio Kishida, selaku PM pejawat (incumbent).

EPA
Mantan menteri pertahanan (menhan) Shigeru Ishiba terpilih menjadi perdana menteri Jepang.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mantan menteri pertahanan (menhan) Jepang Shigeru Ishiba (67 tahun) pada Jumat (27/9/2024), memenangkan pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Dia pun akan dinobatkan menjadi perdana menteri (PM) ke-101 Jepang.

Baca Juga


Shigeru Ishiba mengalahkan Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi untuk menggantikan Fumio Kishida, selaku PM pejawat (incumbent) yang akan segera mundur. Anadolu melaporkan, Kishida mengumumkan pengunduran dirinya pada Agustus 2024.

Pemilihan kepemimpinan partai berkuasa LDP berlanjut ke putaran kedua setelah tidak ada dari sembilan kandidat yang berhasil meraih mayoritas suara pada tahap pemilihan pertama. Takaichi adalah salah satu dari dua kandidat perempuan dalam pemilihan ini, bersama dengan Menteri Luar Negeri Kamikawa Yoko.

Jepang belum pernah memiliki PM perempuan. LDP memiliki mayoritas kursi di Diet atau parlemen Jepang, bersama dengan mitra juniornya, Partai Komeito.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler

'Syahidnya Hassan Nasrallah Awal Kehancuran Israel'

Terungkap Begini Jalannya Operasi Pembunuhan Hassan Nasrallah Oleh Israel yang Brutal

Reaksi Ayatollah Khamenei Usai Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Terbunuh

Verdonk Main Penuh Saat NEC Imbangi Feyenoord, Pemain Abroad Indonesia Lainnya Bagaimana?

Liverpool ke Puncak Klasemen Liga Primer Inggris dengan Kemenangan Atas Wolves

Empat Gol Cole Palmer Bawa Chelsea Hajar Brighton di Stamford Bridge.

Dalam Sesi Debat Sidang PBB, Menlu RI: Bagaimana Bisa Kita Percaya Pidato Netanyahu?

Polisi Tangkap Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi Refly Harun dkk, Dua Jadi Tersangka

Ini Pesan Hizbullah untuk Israel Setelah Hasan Nasrallah Wafat, Perang Besar di Depan Mata

Amnesty International: Indonesia Saat Ini Alami Situasi Darurat Konstitusi