Keutamaan Keluarga Imran
Keluarga Imran disebut sebagai contoh teladan dalam Alquran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Imran (Ali Imran) adalah salah satu keluarga terpilih yang disebut dalam Alquran. Bahkan, namanya menjadi salah satu surah dalam kitab suci tersebut.
Allah memilih dan mengangkat mereka, yang merupakan bagian dari Bani Israil atau keturunan Nabi Yaqub bin Ishaq AS. Rabb semesta alam menegaskan hal ini dalam firman-Nya.
"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat" (QS Ali Imran: 33).
Imran adalah ayah dari Maryam, yang nasabnya bersambung hingga Nabi Daud. Perempuan mulia ini akhirnya mengandung walaupun tidak bersuami. Inilah kehendak Allah Ta'ala. Putri Imran tersebut lalu melahirkan Isa AS, yang kemudian diangkat menjadi nabi dan rasul.
Keluarga Imran terdiri atas orang-orang yang tekun beribadah dan sangat taat kepada Allah. Istri Imran, Hannah, adalah wanita yang tulus dalam ibadahnya.
Ketika mengandung, perempuan ini menazarkan anak yang ada di dalam rahimnya untuk menjadi hamba Allah yang taat dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Maka, Maryam binti Imran mengabdi di masjid suci tersebut. Nabi Muhammad SAW memuji ibunda Isa AS ini sebagai perempuan terbaik di sepanjang masa.
Selain Maryam, keluarga Imran juga memiliki anak bernama Asy-ya’, yang menikah dengan Nabi Zakariya dan menjadi ibu dari Nabi Yahya. Meskipun ada berbagai versi mengenai nama ini, yang jelas adalah peran penting mereka dalam sejarah para nabi.
Maryam, putri Imran, sangat dihormati dalam Islam sebagai wanita yang menjaga kesuciannya. Allah membela kehormatannya dari tuduhan orang-orang Yahudi yang menuduhnya berzina. Alquran menyebut Maryam sebagai wanita yang mulia, dan banyak ayat yang mengafirmasi kesuciannya, serta menegaskan bahwa Nabi Isa lahir dengan mukjizat, bukan hasil dari hubungan manusia biasa.
Nabi Isa, cucu dari Imran, adalah rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil. Ia mengajarkan tauhid, menyeru umat untuk hanya menyembah Allah. Namun, Isa tidak wafat, melainkan diangkat ke sisi Allah, dan akan kembali ke dunia di akhir zaman untuk membunuh Dajjal dan menegakkan keadilan.
Selain itu, Nabi Yahya, putra Nabi Zakariya dan cucu dari keluarga Imran, dikenal sebagai seorang nabi yang sangat bijaksana sejak masa kanak-kanak. Yahya dikenal karena ketekunannya dalam ibadah, keilmuannya, serta keberaniannya menyampaikan kebenaran tanpa takut akan ancaman.
Keluarga Imran adalah salah satu contoh keluarga yang dianugerahi keimanan dan ketekunan dalam menjalankan ajaran Allah, menjadi teladan bagi umat-umat setelahnya.