Jarang Kampanye, Dharma: Ngasih Makan Orang Kumpul Duit dari Mana?
Mengumpulkan orang banyak dalam sebuah kampanye itu dibutuhkan dana yang besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengungkapkan alasannya jarang melakukan kampanye dalam mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Alasan utama ia dan pasangannya, Kun Wardana, jarang turun langsung ke masyarakat adalah terkait dana.
Dharma mengatakan, dana kampanye merupakan salah satu masalah utama ketika maju di kontestasi politik melalui jalur independen. Sementara untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat diperlukan dana yang tidak sedikit.
"Bahwa kami itu independen. Independen itu tidak punya dana untuk bebas bergerak ke sana ke mari lari-lari. Itu ada butuh bensin loh," kata dia usai debat perdana di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (6/10/2024).
Ia mengatakan, mengumpulkan orang banyak dalam sebuah kampanye itu dibutuhkan dana yang besar. Dana itu tak lain untuk kebutuhan konsumsi massa yang berkumpul saat kampanye. "Ngasih makan orang kalau kumpul. Duitnya dari mana?" ujar Dharma.
Karena itu, ia meminta semua pihak maklum apabila pasangan Dharma-Kun jarang langsung turun ke masyarakat untuk melakukan kampanye. Di sisi lain, ia juga meminta bantuan kepada warga DKI Jakarta untuk sama-sama bergerak mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2.
"Mari bantu kami untuk memperjuangkan keselamatan keluarga kalian juga. Saya siap ada di garda terdepan untuk memperjuangkan nasib kita semua," kata dia.
Berdasarkan pengamatan Republika, Dharma-Kun memang jarang melakukan aktivitas kampanye apabila dibandingkan dengan dua paslon lainnya, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno. Ketika paslon lain bisa mendatangi beberapa lokasi dalam sehari untuk kampanye, Dharma-Kun justru tak setiap hari melakukannya. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Dharma-Kun diinfokan libur kampanye.
Dilihat dari laporan awal dana kampanye (LADK) yang dirilis KPU Provinsi DKI Jakarta, saldo awal paslon independen itu memang sangat kecil jika dibandingkan paslon lainnya. Dharma-Kun hanya tercatat memiliki saldo awal LADK Rp 5 juta. Sementara saldo LADK Pramono-Rano mencapai Rp 100 juta. Bahkan, saldo awal LADK Ridwan Kamil-Suswono mencapai Rp 1 miliar.