Viral Video Jokowi tak Salami Try Sutrisno di Acara HUT Ke-79 TNI, Ini Penjelasan Istana

Di video viral tampak Jokowi menyalami tokoh lain kecuali Try Sutrisno.

ANTARA FOTO/Maulana Surya
Presiden Joko Widodo.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan beredar viral video Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara HUT Ke-79 TNI di mana Jokowi tak menyalami Wakil Presiden keenam RI Try Sutrisno. Pada video tersebut tampak Presiden Jokowi hanya menyalami undangan lain seperti Wapres ke-11 Boediono, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla serta istri Presiden keempat Abdurrahman Wahid yakni Shinta Nuriyah.

Baca Juga


"Bapak Presiden sudah salaman dan menyapa Wakil Presiden ke-6 Bapak Try Sutrisno beserta Ibu di holding VVIP room," kata Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, memberikan klarifikasi lewat keterangan persnya, Senin (7/10/2024).

Yusuf mengatakan karena sudah bersalaman dan menyapa Try Sutrisno di ruang tunggu, maka pada kesempatan yang tampak dalam video, Presiden hanya menyalami undangan yang lain yang belum sempat disalami. Yusuf menekankan Presiden Joko Widodo sangat menghormati semua elemen masyarakat terlebih para tokoh pemimpin bangsa. 

"Sedangkan untuk yang lainnya seperti Ibu Shinta, Bapak Jusuf Kalla, Pak Boediono dan lain-lain, beliau belum sempat bertemu di holding room," jelas dia.

 

Saat berpidato sebagai inspektur upacara HUT Ke-79 TNI yang berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu lalu, Prsiden Jokowi berterima kasih kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atas perannya dalam meningkatkan pertahanan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan melalui memodernisasi alutsista.

."Secara khusus saya juga ingin sampaikan terima kasih kepada Menteri Pertahanan Bapak Jendral TNI Purnawirawan Prabowo Subianto, sekaligus sebagai presiden terpilih, yang telah meningkatkan pertahanan dan kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai macam tantangan dengan memodernisasi alutsista, mendorong industri pertahanan dalam negeri," katanya.

Jokowi mengatakan Prabowo juga berkontribusi mendorong industri pertahanan dalam negeri, memperkuat diplomasi pertahanan di kancah global, dan berbagai peran lainnya dalam memperkuat pertahanan Indonesia. Dikatakan Jokowi tantangan ke depan tidak semakin mudah, di mana terjadi ancaman siber yang semakin berbahaya seiring ilmu dan teknologi yang berkembang semakin cepat.

Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan tentang tensi geopolitik global yang saat ini semakin memanas. "Belum lagi perang yang tidak hanya konvensional, tapi juga perang ekonomi dan perang dagang. Itu semua harus disikapi dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan," katanya.

Dengan itu, Presiden berpesan agar TNI terus mengikuti perkembangan zaman, beradaptasi dengan perubahan yang ada, termasuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas.

"Namun demikian, TNI tidak bisa kerja sendirian, kolaborasi dengan berbagai pihak penting baik dengan institusi penegak hukum untuk menjaga stabilitas, dengan perguruan tinggi terkait Iptek maupun pelaku industri untuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri," katanya.

Pembelian Sejumlah Alutsista pada Era Menhan Prabowo - (Republika.co.id)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler