Ridwan Kamil Ingin Bangun River Way, Pramono: Air Sungainya Aja Gak Jalan

Pramono juga menyoroti pendangkalan sungai yang buat river way sulit direalisasikan.

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan) menyampaikan visi misi pada debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024). Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global.
Rep: Bambang Noroyono Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wacana calon gubernur (cagub) Ridwan Kamil alias Emil untuk membangun sarana transportasi air, atau water way melalui pemanfaatan aliran-aliran sangai atau river way di Jakarta dinilai tak realistis.

Baca Juga


Cagub Pramono Anung menilai ide river way tersebut, tak sesuai dengan kondisi, maupun realita yang dibutuhkan oleh masyarakat di Jakarta. Cagub usungan PDI Perjuangan itu menegaskan, ia tak akan menawarkan program-program pembangunan yang muluk untuk kebutuhan warga Jakarta.

Pramono mengatakan, imajinasi dalam ide-ide untuk pembangunan Jakarta sebagai kota global sah-sah saja. Akan tetapi, kata dia, tentu ide-ide tersebut juga harus mengakar dengan kondisi, dan kebutuhan nyata bagi masyarakat di Jakarta.

River way, atau sarana transportasi air melalui sungai-sungai, menurut Pramono tak bakal bisa direalisasikan. Karena aliran kali-kali besar yang ada dan melintasi Jakarta, pun sudah dalam kondisi yang dangkal.

“Saya melihat airnya sungai-sungainya saja nggak jalan, mau bagaimana dibikin river way? Airnya saja kita lihat nggak jalan,” kata Pramono saat meninjau langsung anak Kali Krukut di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, di Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).

“Di sisi lain, kita juga melihat sungai-sungai di Jakarta itu mengalami pendangkalan. Mau bagaimana sungai dangkal untuk dijadikan river way?,” ujar Pramono.

Menurut dia, solusi paling konkret mengatasi pendangkalan sungai di Jakarta adalah dengan pengerukan. Akan tetapi, pengerukan sunga-sungai di Jakarta itu, pun masih jauh dari usaha untuk membangun river way sebagai sarana transportasi air.

Karena dikatakan Pramono, pengerukan hanya dilakukan untuk membuat sungai-sungai di Jakarta bisa lebih banyak dalam menampung air. Beberapa aliran sungai di Jakarta, pun kata Pramono, sudah buntu di sejumlah kawasan karena pembangunan pemukiman, dan gedung-gedung. Sehingga dikatakan dia, program untuk membangun rivey way, menjadi tak masuk akal.

“Kalau dikeruk, pun airnya itu tetap problem (masalah). Karena di beberapa wilayah kita melihat, sudah didirikan gedung-gedung. Jadi nggak bisa lah kalau di sini (Jakarta dibangun river way),” ujar Pramono.

Dia melanjutkan, jika pembangunan river way dijadikan bagian dari usaha untuk memberikan solusi alternatif kepadatan kendaraan di darat, perluasan trayek transportasi umum darat lebih efektif ketimbang river way, ataupun water way.

“Jadi itu (river way) tidak akan bisa diterapkan dengan kondisi air sungai di Jakarta, yang nggak bisa jalan,” ujar Pramono.

Rivery way, ataupun water way diyakini oleh cagub-cawagub Emil-Suswono sebagai salah-satu alternatif yang akan dihadirkan di Jakarta untuk sarana transportasi umum nondarat. Transportasi umum melalui sungai-sungai di Jakarta itu, dikatakan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di darat.

Cawagub Suswono, kepada wartawan, Selasa (8/10/2024) menyampaikan, ide river may yang diwacanakan oleh cagub Emil, itu realistis. Karena menurutnya Jakarta memiliki lintasan 13 sungai yang bisa dimanfaatkan untuk jalur transportasi umum.

“Kenapa tidak bisa? Jakarta punya sungai, punya air, airnya juga sama. Tentu itu bisa saja kita lakukan,” kata Suswono.

Politikus gaek dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu percaya dengan pengalaman Emil sebagai arsitek, yang memilik reputasi internasional, dapat merealisasikan ide tentang pembangunan transportasi air untuk warga Jakarta itu. Pun menurutnya, transportasi air untuk Jakarta itu, juga sudah pernah diwacanakan sejak 2007 ketika Jakarta dipimpin oleh Gubernur Sutiyoso.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler