Promo Gila Penjual Miras di Yogya: Dapat Rokok Gratis Hingga Tiket Konser
Polres Bantul menyita ratusan botol miras oplosan.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta disebut telah mengalami darurat minuman keras (Miras). Ormas Islam di daerah kekuasaan Sultan Hamengkubuwono X tersebut sudah menyuarakan keprihatinannya karena begitu mudah mendapatkan miras di Yogyakarta. Selain dijual di warung-warung kelontong, miras juga dijual dengan cara daring.
Republika mencoba menelusuri outlet penjual miras di daerah Yogyakarta yang menjual miras via media sosial. Salah satu outlet penjual miras di Instagram pun menampilkan stok, hingga harga yang diberikan ke pelanggan.
Outlet itu juga memberikan berbagai promo untuk menarik pelanggannya membeli minuman beralkohol. Mulai dari promo mendapatkan rokok gratis setiap pembelian Rp 160 ribu, hingga promo diskon harga, bahkan pelanggannya diberikan tiket konser gratis jika membeli merek minuman tertentu.
Minuman alkohol yang disuguhkan pun dengan berbagai merek, baik itu dari luar Indonesia maupun merek dalam negeri. Outlet itu pun memiliki sejumlah cabang selain di Kusumanegara, namun juga di sejumlah lokasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Peredaran minuman beralkohol atau miras ini sudah cukup marak di DIY. Bahkan, miras oplosan pun juga beredar di sejumlah daerah di DIY, termasuk di Kabupaten Bantul.
Pekan kemarin, Polres Bantul menyita ratusan botol miras oplosan dari dua lokasi di Bantul yakni di Kalurahan Sumberagung, Kecamatan Jetis, dan di Kalurahan Sabdodadi, Kecamatan Bantul.
Mengingat masih terus ditemukannya miras oplosan, Polres Bantul menyebut akan terus menggencarkan razia peredaran miras oplosan ini. Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta mengatakan, pihaknya bertekad memberantas peredaran miras oplosan di wilayahnya.
Hal ini lantaran banyaknya kejahatan yang diawali dengan minuman keras. “Banyak pelaku kejahatan yang mengonsumsi miras terlebih dahulu sebelum melakukan aksi kejahatannya,” kata Michael.
Michael juga menyebut banyak nyawa melayang sia-sia akibat mengonsumsi miras oplosan. Ia mencontohkan seperti pada Oktober 2022 lalu yang dilaporkan tiga orang tewas setelah mengonsumsi miras oplosan di Kabupaten Bantul.