Prancis Bantai Israel 4-1 di UEFA Nations League

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Christopher Nkunku merayakan kembali ke tim nasional Prancis dengan mencetak satu gol dalam kemenangan atas Israel pada pertandingan Grup A2 UEFA Nations League di Stadion Bozsik Arana, Budapest, Hungaria, Jumat (11/10/2024) dini hari WIB. Les Bleus membantai Israel dengan skor telak 4-1.

Gol perdana Nkunku untuk Prancis, hampir 10 bulan setelah penampilan terakhirnya, membantu Prancis meraih enam poin dari tiga pertandingan, satu poin di belakang Italia yang ditahan imbang 2-2 di kandang sendiri oleh Belgia.

Penyerang Chelsea ini mencetak gol pada pertengahan babak pertama setelah Omri Gandelman membatalkan gol pembuka dari Eduardo Camavinga pada awal pertandingan. Matteo Guendouzi dan Bradley Barcola memastikan kemenangan pada menit-menit akhir.

Prancis tidak diperkuat oleh kapten Kylian Mbappe, yang absen dalam pertandingan melawan Israel dan Belgia, tapi fit untuk bermain bersama Real Madrid.

Ini merupakan pertandingan pertama Prancis sejak sang penyerang, Antoine Griezmann, mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola internasional pekan lalu.

Michael Olise tampil sebagai starter dan diharapkan dapat mengisi kekosongan. Namun pemain berusia 22 tahun ini, meskipun memiliki beberapa pergerakan yang bagus dan kualitas teknik yang baik, menunjukkan kurangnya pengalaman.

Camavinga membuka skor setelah tujuh menit dengan tendangan melengkung rendah, memanfaatkan kesalahan penanganan dari Omri Glazer saat Prancis menuai hasil dari awal yang baik. Namun, Gandelman menyundul bola dari umpan panjang Oscar Gloukh untuk menyamakan kedudukan di menit ke-24.

Les Bleus membutuhkan waktu empat menit untuk kembali unggul saat Nkunku mencetak gol melalui tembakan mendatar setelah melewati dua pemain bertahan.

Guendouzi menutup kemenangan dengan tendangan mendatar dari luar kotak penalti dan Barcola menambahkan satu gol lagi di menit-menit akhir dengan tendangan melengkung yang apik.
Israel telah memainkan pertandingan kandang mereka di Hungaria karena alasan keamanan akibat agresi negara itu ke sejumlah negara tetangganya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika