Jenderal Iran Ungkap Rahasia Hizbullah tak Nyerah Meski Komandan Mereka Dibunuh Israel

Brigadir Jendral Vahidi menepis kabar bahwa Israel telah hancurkan kekuatan Hizbullah

AP Photo/Mohammed Zaatari
Hizbullah Lebanon telah mengkonfirmasi syahidnya Sekretaris Jenderalnya, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Israel satu per satu membunuh pemimpin Hizbullah. Namun gerakan yang didukung oleh Iran itu belum menunjukkan bakal menyerahkan. 

Baca Juga


Bahkan, menurut kantor berita Iran, Tasnim, tidak ada satu pun posisi komando dalam gerakan Hizbullah Lebanon yang tetap kosong.

"Karena setiap komandan yang gugur dalam serangan Israel telah digantikan oleh tokoh baru," kata mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi. 

Dalam wawancara dengan Tasnim, Brigadir Jenderal Vahidi mengatakan Hizbullah memiliki kapasitas yang diperlukan dalam hal sumber daya manusia untuk mencari pengganti bagi komandan yang telah meninggal seperti Fuad Shukr, Ibrahim Aqil, atau Ali Karki.

“Saya mendapat informasi bahwa orang-orang baru telah menggantikan komandan (Hizbullah) segera setelah mereka gugur. Hari ini, dapat dikatakan bahwa tidak ada posisi komando dalam bagan komando Hizbullah Lebanon yang tetap kosong, karena semua komandan (yang telah meninggal) telah diganti," ujarnya. 

"Sebagai orang yang terinformasi, saya ingin menekankan bahwa semua komandan (Hizbullah) telah diganti dan melakukan tugas mereka dengan penuh semangat.” 

Jenderal Iran itu menyatakan bahwa generasi baru komandan Hizbullah yang saleh, inovatif, dan berani telah mulai memberikan pukulan beruntun kepada rezim Zionis secara langsung dan kuat.

Ketika ditanya tentang pengganti Seyed Hassan Nasrallah? Jenderal Vahidi mengatakan ada banyak individu kuat di tubuh Hizbullah yang dapat mengambil alih kendali dan mengikuti jalan dengan pelajaran yang dipetik dari mendiang sekretaris jenderal.

 

Ia lebih lanjut menepis klaim Israel bahwa semua cadangan militer strategis Hizbullah telah dilenyapkan. "Tidak ada satu pun peralatan strategis Hizbullah yang dihancurkan atau bahkan menjadi sasaran. Sejumlah Zionis yang tidak terlalu bodoh juga telah mengakuinya."

Menggambarkan kisah-kisah tentang eliminasi cadangan strategis Hizbullah sebagai operasi psikologis, Vahidi mengatakan bahwa cadangan tersebut pada dasarnya belum digunakan. "Rezim Zionis akan menyadari di masa depan dalam kondisi apa ia akan jatuh."

Ia juga menyatakan bahwa tindakan nekat rezim Israel baru-baru ini dan  syahidnya Nasrallah akan membuat Hizbullah semakin kuat.

“Zionis yang malang harus menunggu Hizbullah membayangi seluruh wilayah pendudukan sebagai ketakutan yang permanen, dan Zionis tidak akan dapat melarikan diri dari genggaman sang pahlawan, perkasa dan pemenang, Hizbullah,” ujarnya.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler