'4 Mazhab' Anak Abah dalam Pilkada Jakarta, Anies akan Dukung Salah Satu Paslon?

Mereka terbagi berdasarkan keyakinannya masing-masing.

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Anies Baswedan (kiri) berswafoto dengan warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Ahad (4/8/2024).
Rep: Rizky Suryarandika Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengungkapkan pendukung Anies terbagi menjadi empat mazhab atau haluan dalam Pilkada Jakarta. Mereka terbagi berdasarkan keyakinannya masing-masing karena Anies belum menentukan sikap.

Baca Juga


Pertama, Sahrin menyebut adanya kelompok Gerakan Coblos Semua (Gercos). Kelompok ini berpandangan semua paslon yang tersedia saat ini melalui proses konspiratif yang tak menghiraukan aspirasi warga. Hal inilah yang menurut mereka menjadikan Anies dijegal.

"Mereka berpandangan 'No Anies No Party'. Namun jika putusan MK menyediakan kotak kosong. Maka, kelompok ini akan menyalurkan aspirasinya melalui kotak kosong sebagai refleksi perlawanan terhadap partai dan elite," kata Sahrin kepada Republika, Senin (13/10/2024).

Kedua, Sahrin menyebut adanya kelompok Pro Pramono-Rano. Kelompok ini menolak Ridwan Kamil (RK) karena RK dianggap sebagai bagian yang menjadi faktor Anies tidak berlayar. RK dianggap telah menilep partai-partai yang telah mendukung Anies jadi berbelok.

"Maka, ini lebih baik mengalahkan RK dengan cara memenangkan Pram. Karena Pram-Rano dilihat membawa spirit kerakyatan yang selama ini menjadi spirit Anies. Maka, mereka ini menjatuhkan pilihannya kepada Pram-Rano," ujar Sahrin.

Menunggu arahan Anies..

 

Ketiga, Sahrin mengungkap adanya kelompok pro RK-Suswono. Mereka ini pemilih Anies karena partai atau memilih Anies karena mereka loyalis PKS, Nasdem, dan PKB. "Jadi kemana partai, ikut partai. Berbeda dengan memilih partai karena Anies, ke mana Anies ikut Anies," ujar Sahrin.

Golongan ini juga menolak PDIP. Sehingga apa yang didukung oleh PDIP, maka mereka mengambil jalan sebaliknya. "Karena di Pram-Rano ada PDI Perjuangan. Maka, mereka memilih yang tidak ada PDI Perjuangan. Mereka pilih RK-Sus," ujar Sahrin.

Keempat, ada pula kelompok yang menunggu arahan Anies. Kelompok ini masih menunggu arahan Anies. Mereka belum memutuskan sikapnya sampai detik ini.

"Sikapnya menyesuaikan sikap Pak Anies. Anies Gercos, mereka Gercos. Anies PR, mereka PR, Anies RK mereka juga RK. Golongan ini lebih banyak diam, nyimak dan nunggu arahan. Setelah arahan Pak Anies, mereka baru bertindak. Dan menggerakkan seluruh instrumen sesuai arahan Pak Anies," ujar Sahrin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler