SpaceX Sukses Uji Coba Booster Starship dengan Pendaratan Sempurna

Pendaratan ini menandai kemajuan terbaru pengembangan uji coba SpaceX.

AP Photo/John Raoux
Roket SpaceX (ilustrasi). SpaceX kembali meluncurkan uji terbang terbaru Starship pada Ahad (13/10/2024).
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SpaceX kembali meluncurkan uji terbang terbaru Starship pada Ahad (13/10/2024), di mana booster atau pendorong tahap pertama "Super Heavy" sukses mendarat kembali ke landasan peluncuran. Ini dianggap sebagai tonggak penting dalam pengembangan roket yang suatu hari nanti dapat digunakan untuk membawa manusia ke bulan dan Mars.

Baca Juga


Pendorong tahap pertama roket “Super Heavy” lepas landas dari fasilitas Starbase SpaceX di Boca Chica, Texas. Setelah berhasil mencapai ketinggian sekitar 70 kilometer, booster tersebut memisahkan diri dari tahap kedua Starship dan memulai pendaratan kembali ke Menara peluncuran.

Dalam perjalanan kembali, booster Super Heavy menyalakan tiga dari 33 mesin Raptor-nya untuk memperlambat laju pendaratan ke menara peluncuran SpaceX. Menara dengan tinggi 120 meter ini dilengkapi dengan dua lengan mekanis raksasa di bagian atas.

Dengan mesin yang menderu-deru, booster Super Heavy setinggi 71 meter itu berhasil mendarat di lengan penangkap pada menara peluncuran. Kesuksesan ini menjadi sebuah manuver yang disambut sorak sorai oleh tim SpaceX. “Menara ini telah menangkap roket,” kata CEO SpaceX Elon Musk, seperti dilansir laman Reuters, Senin (14/10/2024).

Metode pendaratan yang baru ini menandai kemajuan terbaru dalam kampanye pengembangan uji coba SpaceX untuk roket yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, yang dirancang untuk mengangkut lebih banyak muatan ke orbit, mengangkut manusia ke bulan untuk NASA, dan pada akhirnya mencapai Mars. Sementara itu, Starship bagian atas roket atau tahap kedua, melaju dengan kecepatan sekitar 27 ribu kilometer per jam menuju Samudra Hindia dekat Australia Barat. Uji coba ini bertujuan untuk untuk mendemonstrasikan pendaratan terkendali di laut sekitar 90 menit setelah peluncuran.

Saat Starship kembali memasuki atmosfer Bumi, kamera di dalam pesawat menunjukkan rona plasma superpanas berwarna ungu kemerahan di sisi pesawat yang menghadap Bumi, menandakan gesekan hipersonik yang intens. Bagian yang terkena panas dilapisi dengan 18 ribu ubin pelindung panas yang telah diperbarui sejak pengujian terakhir SpaceX pada Juni, ketika Starship menyelesaikan uji coba penuh pertamanya ke Samudra Hindia namun mengalami kerusakan ubin yang menyulitkan proses masuk ke atmosfer.

Starship kali ini tampak lebih utuh setelah menyalakan kembali salah satu dari enam mesin Raptor-nya untuk memposisikan dirinya sebelum pendaratan simulasi di laut. Siaran langsung SpaceX menunjukkan Starship mendarat di perairan dengan posisi terbalik dan meledak menjadi bola api besar. Belum ada keterangan lebih lanjut apakah ledakan ini disengaja atau akibat dari kebocoran bahan bakar, namun SpaceX mengklaim misi ini sebagai keberhasilan. “Starship mendarat tepat pada sasaran,” kata Elon Musk.

Starship, yang pertama kali diluncurkan oleh Musk pada 2017, telah meledak beberapa kali dalam berbagai tahap pengujian pada penerbangan sebelumnya, tetapi berhasil menyelesaikan penerbangan penuh pada bulan Juni untuk pertama kalinya. Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) telah memberikan izin peluncuran SpaceX untuk uji coba kelima, setelah berpekan-pekan terjadi ketegangan antara perusahaan tersebut dan regulator terkait kecepatan persetujuan peluncuran serta denda terkait dengan roket andalan SpaceX, Falcon 9.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler