Ini Sosok Pemuda Palestina yang Terbakar Hidup-Hidup dalam Serangan Israel di RS Al Aqsa

Pria berusia 20 tahun itu ikut syahid bersama ibunya oleh serangan Israel.

X/ Al Arabiya
Pemuda Palestina yang terbakar hidup-hidup dalam serangan Israel.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Seorang pria Palestina yang terbakar hidup-hidup setelah serangan Israel di halaman rumah sakit di Jalur Gaza viral di dunia maya. Momen terakhirnya didokumentasikan dalam sebuah video yang memilukan. Pria itu telah diidentifikasi sebagai Shaaban al-Dalou yang berusia 20 tahun.

Baca Juga


Serangan udara Israel pada Senin dini hari menyebabkan api menyapu kamp tenda yang penuh sesak di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa untuk orang-orang yang mengungsi akibat perang. Setidaknya empat orang tewas dan banyak yang mengalami luka bakar parah.

Seperti dilansir Al Arabiya, sebuah video yang beredar luas menunjukkan al-Dalou terbakar sementara orang-orang berteriak kesakitan sambil berjuang memadamkan api.

Pria berusia 20 tahun itu, menurut laporan media, meninggal dalam kebakaran itu bersama ibunya.

Mahasiswa teknik perangkat lunak itu dilaporkan selamat dari serangan Israel di sebuah masjid yang menewaskan banyak orang minggu lalu. Al-Dalou, menurut laporan, telah mengungsi bersama keluarganya setelah perang Israel di Jalur Gaza.

Perang Israel selama setahun di Gaza terjadi setelah militan Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, sementara militan Palestina menculik sekitar 250 sandera.

Militer Israel mengklaim bahwa serangannya pada hari Senin menargetkan militan yang bersembunyi di antara warga sipil, tanpa memberikan bukti.

Dalam beberapa bulan terakhir, militer Israel telah berulang kali menyerang tempat penampungan dan kamp tenda yang ramai. Mereka menuduh bahwa pejuang Hamas menggunakannya sebagai tempat persiapan untuk serangan.

Cerita pilu saksi

Para saksi mata serangan udara Israel dan kebakaran yang terjadi di tenda kamp kompleks rumah sakit Gaza berbagi kisah dengan BBC tentang kengerian dan ketidakberdayaan mereka saat melihat orang-orang terluka dan tewas dalam kobaran api.

 

Seorang ibu menyebut serangan Israel ini sebagai salah satu pemandangan terburuk yang pernah ia saksikan. Sementara seorang gadis yang terluka mengatakan dia mendengar teriakan saat orang-orang merobohkan untuk menyelamatkan korban. Seorang pria terpukul karena tidak dapat melakukan apa pun untuk membantu mereka yang terbakar hingga tewas.

Serangan itu menghantam kompleks Rumah Sakit al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada dini hari Senin, memicu kebakaran yang membakar tempat penampungan sementara bagi para pengungsi. Setidaknya empat orang tewas dan puluhan lainnya terluka, sebagian besar wanita dan anak-anak. Demikian menurut kementerian kesehatan di Jalur Gaza.

BBC telah memverifikasi lokasi video yang memperlihatkan seseorang yang tampak terbakar. Rekaman lainnya memperlihatkan orang-orang bergegas memadamkan api di tengah teriakan dan ledakan yang mengirimkan bola-bola api ke langit malam.

Hiba Radi, seorang ibu yang tinggal di tenda di belakang rumah sakit, mengatakan kepada seorang pekerja lepas BBC di Gaza bahwa dia terbangun karena suara ledakan dan api yang meletus di sekitar tenda.

"Ada ledakan di mana-mana, dan kami terkejut apakah itu gas atau senjata," katanya.

"Ini adalah salah satu pemandangan terburuk yang pernah kami saksikan dan alami," tambahnya. "Kami belum pernah melihat kehancuran seperti ini sebelumnya. Ini sulit, sangat sulit."

Atia Darwish, seorang fotografer yang merekam beberapa video yang terverifikasi, mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak dapat berbuat apa-apa melihat orang-orang terbakar. "Saya sangat terpukul," katanya.

Um Yaser Abdel Hamid Daher, yang juga tinggal di rumah sakit, mengatakan kepada BBC. "Kami telah melihat begitu banyak orang terbakar sehingga kami mulai merasa seperti kami mungkin akan terbakar seperti mereka."

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler