Polisi Gay Israel Ditembak Hingga Tewas, Komunitas LGBT Berduka

Tujuh orang tewas dalam penyerangan di Tel Aviv selama bulan ini.

X
Foto Adir Kadoosh
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Seorang penyerang menembak mati seorang polisi Israel dan melukai empat orang lainnya di dekat kota Ashdod, Israel selatan, pada Selasa (15/10/2024) waktu setempat. 

Baca Juga


Tidak ada informasi yang diberikan tentang identitas penyerang. Polisi yang dibunuh diketahui merupakan anggota komunitas LGBTQ yang akan menikah bulan depan, lapor JPost

TRT World melaporkan, pria bersenjata itu tewas setelah melakukan serangan di persimpangan Yavne di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Ashdod ke Tel Aviv, kata pihak berwenang. "Melukai lima orang, termasuk seorang polisi yang terluka kritis dan kemudian meninggal,” kata seorang juru bicara polisi.

Penyerang telah mendekati jalan utama dengan berjalan kaki. Dia melukai polisi sebelum melakukan penembakan dan melukai orang lain. Seorang paramedis Israel di tempat kejadian menembak penyerang tersebut dan membunuhnya,  kata Zaki Heller, juru bicara penyedia layanan darurat Magen David Adom.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir memuji tanggapan paramedis yang sedang tidak bertugas tersebut, dengan mengatakan bahwa reformasi senjata yang dilakukannya telah membantu menyelamatkan nyawa.

Penembakan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah satu orang tewas dan lima lainnya terluka dalam sebuah serangan penikaman di pusat kota Hadera, sebelum pelaku ditembak oleh warga sipil bersenjata.

Kelompok perlawanan Palestina Hamas kemudian memuji serangan tersebut, dengan mengatakan, serangan tersebut sebagai "operasi penikaman yang heroik” dan menyerukan “serangan yang lebih menyakitkan terhadap penjajah”.

Pada awal bulan ini, tujuh orang tewas dalam penembakan dan penikaman di Tel Aviv yang diklaim oleh Hamas.

 

Sersan Mayor Adir Kadosh dilaporkan merupakan  petugas polisi yang tewas dalam serangan di dekat Ashdod pada Selasa, media Israel melaporkan. Asosiasi Kesetaraan LGBTQ di Israel mengatakan bahwa mereka menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Kadosh, dan mencatat bahwa dia telah menjadi bagian dari komunitas LGBTQ Israel, lapor JPost.

Asosiasi tersebut mengatakan bahwa Kadosh dan pasangannya seharusnya menikah bulan depan. Setelah pernikahannya, Kadosh dilaporkan akan memulai kursus perwira.

Asosiasi tersebut mengatakan bahwa Kadosh dicintai oleh lingkungannya dan menjalankan tugas kepolisian secara profesional. 

 

Kadosh telah bergabung dengan polisi sejak tahun 2013, setelah sebelumnya bertugas di Polisi Perbatasan selama masa wajib militernya. Dia meninggalkan orang tua, dua saudara laki-laki, dan pasangan gaynya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler