Prof Abdul Mu'ti Geser Nadiem, Pakar: Tak Cuma Ganti Nama tapi Ideologi

Transisi kepemimpinan kementerian pendidikan dinilai membawa harapan baru.

Republika/Prayogi
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti meninggalkan di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).
Rep: MgRol153 Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti menjadi salah satu tokoh yang akan mengisi kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Guru Besar UIN Jakarta ini akan diplot mengisi menteri pendidikan dasar dan menengah yang sebelumnya diisi oleh Nadiem Makarim. 

Baca Juga


Pakar Pendidikan dari Universitas Ibn Khaldun Dr Rahmatul Husni mengungkapkan, penggantian menteri berlatar belakang Muhammadiyah tersebut bukan hanya perubahan dalam kepemimpinan, tetapi juga mencerminkan pergeseran dalam pendekatan dan ideologi dalam sistem pendidikan Indonesia.  "Pergantian ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan juga ideologi,” ungkap Rahmatul Husni saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Menurut dia, transisi kepemimpinan kementerian pendidikan membawa harapan baru, sekaligus tantangan besar yang harus dijawab. Salah satu tantangan utama yang akan dihadapi oleh menteri baru adalah mempertahankan inovasi teknologi dalam pendidikan yang telah dicanangkan oleh Nadiem Makarim. Di sisi lain, penting bagi menteri baru untuk mengintegrasikan nilai-nilai adab dan pendidikan moral dalam sistem pendidikan.

"Di bawah kepemimpinan Nadiem, kita melihat banyak kemajuan dalam hal pemanfaatan teknologi untuk pendidikan. Namun, adab dan moral harus tetap menjadi landasan utama, terutama di negara yang kaya akan nilai-nilai budaya seperti Indonesia," jelasnya.

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional di Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024). - (Republika/Ronggo Astungkoro)

Rahmatul juga menyoroti pentingnya kesinambungan kebijakan dalam dunia pendidikan. Menurut dia, setiap kali terjadi pergantian menteri, kebijakan pendidikan yang sudah diterapkan sebelumnya dirombak tanpa evaluasi yang jelas.

Menurut Rahmatul, hal tersebut mengakibatkan kebingungan di kalangan pendidik dan peserta didik. "Prioritas seharusnya adalah kesinambungan dalam penanaman adab dan perbaikan kualitas guru. Kita perlu konsistensi dalam kebijakan yang baik dan evaluasi yang terbuka.” tegas dia.

Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang mengejar angka kelulusan semata, tetapi lebih dari itu. Menurut dia, pendidikan adalah tentang pembentukan karakter dan moral generasi penerus.

Dia menjelaskan, salah satu aspek yang perlu diprioritaskan oleh menteri baru adalah meningkatkan kualitas guru dan memperkuat pendidikan karakter di sekolah. "Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu, perbaikan kualitas guru harus menjadi prioritas utama,"ujar dia.

 

 

Nadiem sebelumnya mendapat kritik keras dari wakil presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dalam acara Diskusi Terumpun 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan' yang diselenggarakan di kawasan parlemen senayan, Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

JK menyebut Nadiem sebagai menteri yang tidak punya latar belakang pendidikan dan menyindir Nadiem sebagai menteri yang tidak pernah turun ke daerah hingga jarang datang ke kantor. "Ini kementerian. suka rubah-rubah nama. Sekarang Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Dikti, luas sekali dipimpin orang yang jarang ke kantor,"ujar dia.

JK pun meminta agar pemerintahan baru ke depan tidak mencontoh Finlandia dan Singapura dalam menerapkan pendidikan. Kedua negara tersebut dinilai tidak memiliki demografi dan pendapatan per kapita yang sesuai dengan Indonesia. "Mereka penduduk lima juta income per kapita 70 ribu. Kita penduduk 280 juta income per kapita 40.500,"kata dia. 

Lebih lanjut, JK meminta agar pemerintah mencontoh India dan China yang memiliki demografi besar dengan pendidikan yang terbilang sukses. JK mengungkapkan, indikatornya yakni hampir semua perusahaan di Amerika Serikat memiliki CEO orang India. Tak hanya itu, wakil presiden AS yang akan berkontestasi pada Pemilu Presiden 2024, Kamala Harris juga memiliki ibu dari India. "Berarti pendidikannya maju,"ujar dia.

Sekum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti turut dipanggil ke kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Usai bertemu Prabowo, Mu'ti mengaku, mendapat tugas untuk mengurusi bidang pendidikan.

Guru besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut menjelaskan, Prabowo memberi tugas kepadanya untuk mengurus pendidikan dasar dan menengah. "Saya memimpin kemneterian pendidikan dan insya Allah saya didampingi dua wakil menteri. Saya belum tahu, itu otoritas beliau," ujar Mu'ti.

Sejumlah elite partai politik (parpol) dan tokoh masyarakat menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (14/10/2024). Kedatangan para tokoh tersebut terkait dengan penunjukkan menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran 2024.

Prabowo-Gibran akan resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada Ahad (20/10/2024).

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat kegiatan penutupan Rapimnas Partai Gerindra di Indonesia Arena, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (31/8/2024). Hasil Rapimnas tersebut menyampaikan beberapa poin diantaranya menetapkan Prabowo Subianto menjadi Ketua Umum Partai Gerindra hingga lima tahun kedepan serta menjadi ajang konsolidasi untuk menyukseskan program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih pada Pilpres 2024. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin serta sejumlah pejabat Menteri dan petinggi partai politik. - (Republika/Thoudy Badai)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler