Indef: Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

Program makan bergizi gratis diharapkan meningkatkan konsentrasi anak.

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto (kiri) didampingi Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani (kanan) meninjau pembagian makanan gratis untuk siswa SMP Negeri 1 Salatiga saat kegiatan mitigasi operasional dan uji coba makan bergizi gratis (MBG) di Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2024). Mitigasi operasional dan uji coba makan bergizi gratis tersebut dilaksanakan di 129 sekolah di Kota Salatiga yang terdiri dari SD, SMP, MI dan MTs bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sebagai generasi emas Indonesia serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dalam usaha mikro kecil menengah.
Rep: Frederikus Bata Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang dari sepekan lagi Indonesia memiliki pemerintahan baru. Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bakal dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024.

Baca Juga


Prabowo - Gibran memimpin negara ini untuk periode 2024-2029. Ada banyak fokus program yang akan dijalankan. Salah satunya program "Makan Bergizi Gratis". Sejak masa kampanye, selalu disuarakan.

Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) mengkaji lebih dalam tentang dampak dari program tersebut nantinya. Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti menerangkan pihaknya memahami latar belakang adanya ide ini. Dari sisi pendidikan, banyak anak-anak tidak sekolah. Skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang terus menurun.

"Nah, sehingga ini mungkin menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki skor PISA dan di sisi lain meningkatkan kualitas pendidikan," kata Esther dalam diskusi via daring bertajuk "Makan Bergizi Gratis via UMKM: Apa Saja Pembelajaran ke Depan?", Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Implikasi pemberian MBG di sekolah, lanjut dia, tentunya ada manfaat untuk anak dan manfaat untuk lainnya. INDEF melihat kebijakan tersebut diharapkan bisa meningkatkan konsentrasi anak-anak ketika berada di sekolah.

 

Waktu mereka di sekolah lebih banyak, dibandingkan dengan di rumah. "Kalau mereka lapar, mereka tidak bisa mikir, kalau saya laper, saya pasti pusing gitu. Jadi ga bisa mikir, ga bisa konsen. Nah sehingga kalau ada program MBG, ini tentunya asupan buat otak mereka, agar lebih cemerlang, gitu ya," ujar Esther.

Dengan demikian, bisa membuat pendidikan menjadi lebih baik. UNDEF mengharapkan dengan adanya program makan bergizi gratis ini apa yang diharapkan itu bisa tercapai. 

Efek lanjutnya, produktivitas akan meningkat, kalau pendidikannya lebih baik. Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, akan terbuka. "Nah kemudian dari sisi kesehatan juga akan lebih baik, karena dengan adanya asupan makanan, mereka kenyang, mereka makan bergizi, maka diharapkan punya potensi masa depan yang lebih cerah," tutur Esther.

Ini manfaat yang diharapkan dari implementasi program MBG untuk anak-anak atau mereka yang terdampak langsung. Masih ada efek berikutnya yang bisa dirasakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). UMKM tentunya terlihat dalam proses produksi makanan, distribusi, dan sebagainya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler