Prakiraan Cuaca Besok, 18 Oktober 2024, Kota Yogyakarta: Cerah
Republika.co.id, Kota Yogyakarta — Saat memasuki akhir Oktober, kota pelajar yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini diperkirakan akan mengalami cuaca cerah sepanjang hari pada 18 Oktober 2024. Informasi prakiraan cuaca ini mencakup perubahan suhu udara, arah dan kecepatan angin, serta kelembapan yang dapat memengaruhi aktivitas keseharian masyarakat dan pengunjung Kota Yogyakarta. Dengan cakrawala yang cerah menyambut pagi, siang yang hangat dan berangin, hingga malam yang tenang, Yogyakarta menawarkan cuaca yang begitu bervariasi dalam satu hari. Faktor-faktor meteorologis ini bukan hanya penting bagi masyarakat yang merencanakan aktivitas di luar ruangan, tetapi juga bagi sektor-sektor lain seperti pariwisata dan pertanian.
Pagi Hari: 01.00 - 07.00
Saat fajar menyingsing pukul 01.00, cuaca di Kota Yogyakarta diproyeksikan cerah dengan suhu 23°C, berhembus angin dari utara menuju selatan pada kecepatan 5.7 m/s. Kelembapan relatif pada saat ini tercatat tinggi, mencapai 81%. Memasuki pukul 04.00, suhu sedikit menurun menjadi 22°C, dengan kelembapan meningkat menjadi 84%, cocok untuk mereka yang ingin memulai aktivitas pagi hari seperti jogging atau bersepeda. Pukul 07.00, suhu meningkat menjadi 26°C, menandakan pagi yang cerah dengan kelembapan yang berkurang sekitar 68%, memberikan suasana kebangkitan pagi yang nyaman.
Siang Hari: 10.00 - 13.00
Data mencatat suhu mencapai puncak 30°C pada pukul 10.00 dengan kelembapan 53%. Angin berhembus dari tenggara ke barat laut dengan kecepatan 7.3 m/s, membuat udara sejuk di tengah hari yang cerah. Ketika waktu menunjukkan pukul 13.00, suhu meningkat drastis hingga mencapai 33°C. Kelembapan relatif turun hingga 49%, sedangkan kecepatan angin meningkat menjadi 11.2 m/s dari arah selatan menuju utara. Ini menandakan bahwa siang hari di Yogyakarta akan hangat dan cukup berangin.
Sore Hari: 16.00 - 19.00
Pada pukul 16.00, Yogyakarta diprediksi akan berawan dengan suhu turun ke 30°C. Kelembapan meningkat sedikit menjadi 57%, dan angin berhembus lebih kencang dengan kecepatan 15.9 m/s dari selatan ke utara. Kondisi berawan ini dapat membawa kenyamanan bagi mereka yang berencana menikmati aktivitas sore di luar ruangan. Namun, pukul 19.00, cuaca kembali cerah dengan suhu menurun menjadi 27°C dan kelembapan yang naik kembali ke 68%, memanjakan siapapun yang ingin menikmati malam di Yogyakarta.
Malam Hari: 22.00
Menjelang akhir hari pada pukul 22.00, suhu turun lebih lanjut menjadi 25°C dengan cuaca cerah kembali hadir. Kelembapan sedikit berkurang ke 75% dengan angin bertiup pelan dari utara ke selatan pada kecepatan 3.5 m/s, menciptakan suasana malam yang menenangkan.
Dari pola cuaca yang teramati, dapat dilihat bahwa cuaca cerah mendominasi sepanjang hari, hanya diselingi sedikit kondisi berawan pada sore hari. Fenomena ini menunjukkan pengaruh dari arus angin pasat yang membawa udara kering dan bertekanan tinggi dari daratan Australia ke Indonesia selama musim kemarau di wilayah selatan katulistiwa. Di Yogyakarta, kondisi ini memberikan peluang bagi warga untuk melakukan berbagai aktivitas luar ruangan tanpa gangguan hujan atau badai.
Cuaca yang cerah dan berangin ini juga memengaruhi kehidupan sehari-hari di Yogyakarta. Aktivitas seperti wisata dan kegiatan belajar mengajar akan lebih lancar dengan tiadanya gangguan hujan. Saran praktis yang bisa diberikan bagi penduduk dan pengunjung adalah memanfaatkan pagi yang sejuk dan siang yang cerah untuk perjalanan wisata atau tugas ke luar ruangan, sementara saat angin agak kencang di sore hari siapkan diri dengan pakaian yang nyaman dan memastikan perabotan di luar rumah aman.
Bagi para pengemudi, perhatikan kecepatan angin ketika melakukan perjalanan agar tetap aman. Selain itu, kelembapan yang berfluktuasi bisa memengaruhi kesehatan kulit, jadi disarankan untuk menggunakan pelembap.
Di akhir artikel ini, kita disuguhkan dengan cuaca sepanjang hari dengan sinar matahari yang dominan, memberikan ruang bagi semua orang untuk menikmati hari dengan optimal.
Artikel disusun Menggunakan AI menggunakan Data Terbuka BMKG