Kembali Jadi Menteri ESDM, Bahlil Beberkan Harapan Prabowo Terhadapnya

Bahlil Lahadalia melanjutkan tugasnya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Republika/Prayogi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Rep: Frederikus Bata Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahlil Lahadalia melanjutkan tugasnya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebelumnya, ia memimpin pos tersebut di penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga


Kini ia bagian dari Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto. Ia mengaku bersyukur mendapat kepercayaan tersebut. Pada saat yang sama tantangan besar menantinya.

"Harapan Bapak Presiden Prabowo dalam berbagai pidatonya, termasuk kemarin pidato Kenegaraan Pertamanya di MPR, salah satu yang akan didorong adalah tentang kedaulatan energi. Nah kalau bicara tentang kedaulatan dan kemandirian energi, maka kementerian yang paling garda terdepan itu adalah Kementerian ESDM," kata Bahlil, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Terlebih dahulu ia melakukan pembenahan aturan. Itu masuk dalam target 100 hari pertamanya sebagai Menteri ESDM Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Masih sekitar 129 perizinan yang harus dipangkas lagi.

Kemudian, secara khusus di Minerba. Banyak aturan tumpang-tindih di sektor tersebut. Terkadang berpotensi menjadi masalah di kemudian hari.

"Yang kita lihat banyak teman-teman kami, pejabat sebelumnya, khususnya di Dirjen-Dirjen, ikut kena dampak dari persoalan regulasi yang terlalu ribet. Nah ini kita akan melakukan perbaikan supaya tidak menyandera pejabat, tapi juga tidak menyiksa atau menghambat pengusaha untuk melakukan percepatan," ujar Bahlil.

Ia akan didampingi Wakil Menteri Yuliot Tanjung. Yuliot baru saja dilantik Presiden Prabowo di Istana Merdeka. Tugas Wamen, jelas Bahlil, lebih fokus mengurusi internal.

Yuliot akan melakukan pengawasan dan pengawalan kebijakan di Kementerian. Sehingga memastikan semuanya berjalan lancar. Lalu turut mencari solusi dari aturan yang tumpang tindih.

"Contoh, dia harus mengecek dirjen-dirjen sudah kerja benar atau tidak, sesuai dengan yang saya arahkan atau tidak," tutur Bahlil.

Setelah Prabowo mengumumkan Kabinet Merah Putih, terlihat beberapa nama yang sebelumnya bertugas di kabinet Indonesia Maju. Selain Bahlil, ada Sri Mulyani Indrawati, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Pratikno, Andi Amran Sulaiman, Agus Harimurti Yudhoyono, Budi Gunadi Sadikin, Tito Karnavian. Lalu Agus Gumiwang Kartasasmita, Dito Ariotedjo, Sakti Wahyu Trenggono, juga Budi Arie Setiadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler