Tersangka Pembunuhan Sadis di Kos Peterongan Semarang Terancam Hukuman Mati

Motif pelaku melakukan pembunuhan karena cemburu dengan korban.

Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polrestabes Semarang berhasil membekuk pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan bernama Robiatul Adawiyah (28 tahun) yang terjadi di sebuah kosan di Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pelaku adalah pacar korban, yakni Muhammad Adhi Nugroho (28 tahun), warga Bendungan, Barusari, Semarang Selatan.

Baca Juga


Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan, pembunuhan yang dilakukan Adhi terhadap Robiatul dikategorikan sebagai pembunuhan berencana. Oleh sebab itu, Adhi dapat dijerat Pasal 340 KUHP.

"Dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun," kata Irwan saat menggelar jumpa pers terkait kasus pembunuhan Robiatul di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/2024).

Dalam konferensi pers tersebut, Adhi turut dihadirkan. "Motifnya adalah cemburu. Cemburu karena melihat pacarnya jalan dengan cowok lain," ujar Irwan.

Adhi membunuh Robiatul di kamar kosnya pada Jumat (18/10/2024) dini hari sekitar pukul 00:00 WIB. "Kasus ini cukup menjadi perhatian publik karena korban mendapatkan luka tusukan sebanyak 15 tusuk. Dalam perspektif pelaku kejahatan, ini cukup sadis," ungkap Irwan.

Kronologi Pembunuhan

Dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Adhi mengungkap alasan membunuh Robiatul. Adhi mengatakan, dia mengenal Robiatul dari aplikasi kencan. Robiatul bekerja sebagai call center di sebuah bank swasta di Semarang.

Adhi, yang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah klinik kecantikan di Semarang, mengaku, dia dan Robiatul belum sampai setahun berpacaran. "Kalau kenalnya sudah setahunan," ujarnya.

 

Menurut Adhi, selama berpacaran, dia kerap dikecewakan oleh Robiatul. Adhi mengklaim sudah beberapa kali memergoki Robiatul pergi bersama lelaki lain. "Saya sempat ingin pergi, tapi tidak diperbolehkan," katanya.

Pada Kamis (17/10/2014) malam pekan lalu, Adhi membuntuti Robiatul yang dijemput di tempat kerjanya oleh seorang lelaki menggunakan sepeda motor. Namun, dalam perjalanan menuju kosan Robiatul, Adhi berpisah jalan. Adhi tiba lebih dulu di depan kos-kosan Robiatul yang berlokasi di Jalan Peterongan Timur RT01/06 No 27.

Berdasarkan rekaman CCTV, Adhi tiba sekitar pukul 23:18. Kala itu, Adhi sudah membawa pisau sangkur. Adhi mengatakan, sebelum membuntuti Robiatul, pukul 21:00 WIB malam itu, dia mengirimkan pesan singkat kepada pacaranya. "Waktu itu saya ngabarin saja saya sudah di rumah, tapi dia enggak balas. Ternyata dia keluar sama cowok," ucap Adhi.

Adhi mengaku mengetahui Robiatul sedang bersama lelaki lain dari akun kedua atau second account sosial medianya. "Di akun pribadi saya statusnya tidak muncul. Di akun fake itu muncul. Di situ saya timbul amarah," katanya.

Saat tengah menunggu di depan kosan Robiatul, Adhi sempat dua kali mengitari daerah sekitar kosan. Sebab Robiatul tak kunjung tiba. Saat dua kali mengitari daerah tersebut, Adhi akhirnya berpapasan dengan Robiatul dan teman lelakinya di perempatan dekat kosan.

Pada momen itu, Adhi segera bertanya kepada teman lelaki Robiatul tentang apa statusnya. "Dia (teman lelaki Robiatul) jawab temannya," ujar Adhi.

Adhi pun menyampaikan kepada Robiatul bahwa dia ingin berkomitmen. Namun Robiatul membalas bahwa dirinya tidak ingin terlalu dikekang. "Dia (Robiatul) bilang 'Aku makhluk sosial, butuh relasi sama temen cewek dan cowok'. Di situ saya merasa sakit hati," kata Adhi.

Setelah Robiatul diantar pulang ke kosannya, Adhi tak bisa lagi mengontrol rasa geramnya. Sekitar pukul 00:00 WIB, dia memutuskan memanjat ke lantai dua kosan Robiatul. Kamar kos perempuan asal Grobogan itu memang berada di lantai.

Adhi kemudian mengetuk kamar kos Robiatul. Robiatul sempat bertanya siapa yang mengetuk kamar kosnya. Namun Adhi tak menjawab. "Sebelum buka pintu itu dia (Robiatul) matiin lampu dulu. Dia buka pintu, terus tahu aku. Dia mau tutup pintu, tapi saya merangsek masuk. Setelah masuk, dalam posisi sama-sama berdiri, saya tusuk di bagian perut satu kali," ucap Adhi.

"Terus jadi dorong mendorong sampai dia terjatuh. Saya membabibuta (menusuk) di area dada. Setelah dia tak sadarkan diri, saya tusuk lagi di bagian pinggang satu kali," tambah Adhi.

Adhi mengaku tak dalam pengaruh apa pun saat melakukan aksi penusukan sadis tersebut. Setelah melakukan aksi pembunuhan sadis tersebut, Adhi segera keluar dari kosan dan bergegas pergi. Jenazah Robiatul kemudian ditemukan oleh penghuni lain di kos-kosannya.

Setelah pembunuhan itu, Adhi mengaku sempat kabur ke Jakarta. "Ke Jakarta enggak ada tempat tujuan. Jadi saya tidur di masjid-masjid pinggir jalan," ucapnya.

Karena luntang-lantung tak tentu arah, Adhi akhirnya kembali ke Semarang. Dia ditangkap tim Jatanras Polrestabes Semarang di rumah kakaknya di daerah Banyumanik pada Selasa (20/10/2024), sekitar pukul 04:00 WIB pagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler