Sidang Kabinet Perdana, SBY Minta Shock Therapy, Jokowi Tancap Gas, Bagaimana Prabowo?
Presiden Prabowo akan memberikan pengarahan kepada para menteri dan bawahannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan menggelar sidang kabinet, Rabu (23/10/2024) siang di Istana Negara. Ini sidang perdana Kabinet Merah Putih yang berisi 48 menteri dan puluhan wakil menteri setera belasan staf khusus Presiden. Dalam sidang kabinet ini, umumnya Presiden akan menyampaikan arahan kepada menteri soal prioritas utama kabinet.
Menarik untuk melihat kembali sidang kabinet perdana dua presiden sebelumnya, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhono dan Presiden Joko Widodo.
Presiden SBY menggelar sidang kabinet perdana pada 22 Oktober 2004. Usai sidang, Menkominfo ketika itu Sofyan Djalil dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi berbicara pada pers. Menkominfo Sofyan Djalil mengatakan Presiden SBY meminta seluruh menteri membuat kebijakan 100 hari. Dalam 100 hari itu, SBY meminta ada shock therapy yang terlihat publik. "Ini untuk menunjukkan bahwa pemerintah serius," kata Sofyan.
Secara khusus, Sofyan menegaskan Presiden SBY meminta kasus hukum korupsi dan kasus tertunda lainnya yang jadi prioritas shock therapy 100 hari. Namun ditekankan, tetap dengan mengedepankan azas hukum praduga tak bersalah. Seskab Sudi Silalahi menambahkan, Presiden menilai butuh program dengan daya kejut sehingga masyarakat melihat pemerintah bekerja serius. Di sidang perdana ini, lanjut dia, Presiden sudah mengarahkan secara umum menteri-menterinya. Di sidang kabinet selanjutnya, kata Sudi, presiden akan mendengarkan pemaparan program kementerian.
Bila demikian sidang perdana Presiden SBY, maka berrbeda pula sidang perdana kabinet Presiden Jokowi 2014. Yang unik, Presiden Jokowi langsung menggelar sidang kabinet seusai para menteri dilantik. Di pidato arahannya, yang dibuka untuk pers, Presiden Jokowi meminta para menteri untuk segera bekerja, karena rakyat sudah menunggu.
“Saya harapkan langsung bisa bekerja dan tancap gas, tidak usah nunggu-nunggu apa-apa lagi,” pinta Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman Seskab, Rabu (23/10/2024) pagi.
Presiden Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menegaskan, bahwa tidak ada lagi visi misi menteri. Yang ada adalah mengerjakan arahan Presiden. “Ego sektoral harus dihentikan, dan harus mulai dengan tradisi lintas kementerian,” papar Jokowi.
Presiden meminta kepada seluruh menterinya, agar segera mengimplementasikan visi misi Presiden dan Wakil Presiden, sehingga bisa dirasakan langsung oleh rakyat.
Bagaimana dengan Presiden Prabowo? Belum jelas pidato apa yang akan dibawakan Presiden Prabowo. Namun berkaca dari pidato pelantikannya kemarin, ada sejumlah hal yang kerap diulang oleh Prabowo, yakni: pemerintah harus berani, kebijakan swasembada pangan, kebijakan swasembada energi, program makan bergizi gratis untuk anak anak sehari sekali, pengentasan rakyat miskin harus nyata bukan sekadar angka, pemberantasa korupsi dimulai dari percontohan atasannya, hingga ke membela perjuangan Palestina merdeka.