Pesan UAH untuk Jokowi: Terima Kasih untuk Hari Santri
UAH mengungkapkan, Jokowi berkontribusi penting bagi bangsa, khususnya Hari Santri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Adi Hidayat secara khusus menyampaikan pesan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo setelah purna tugas menunaikan masa tugasnya dalam dua periode kepemimpinan.
Dai yang akrab disapa UAH tersebut menyampaikan ucapan terima kasih dan refleksi khusus bagi presiden yang telah menjabat selama 10 tahun tersebut. Dalam video yang ditujukan kepada Jokowi dan masyarakat Indonesia secara luas, Ustadz Adi Hidayat menyoroti perjalanan kepemimpinan Joko Widodo, pencapaian, dan tantangan yang telah dihadapi selama masa jabatannya.
Ustadz Adi memulai dengan memuji kebesaran Allah SWT serta menyampaikan harapan, video ini menemui semua orang dalam keadaan sehat dan dimuliakan oleh Allah SWT. "Saya juga berharap agar setiap orang diberi kemampuan untuk menjalani aktivitas kehidupan dengan baik, serta dapat menghasilkan kreativitas yang bernilai dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa," ujar UAH lewat chennel YouTube Adi Hidayat Official, beberapa waktu lalu.
Khusus kepada Jokowi, UAH menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang diberikan selama 10 tahun masa kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia. Dia menyoroti bahwa selama menjabat, Joko Widodo telah memberikan berbagai kontribusi penting bagi bangsa, salah satunya adalah penetapan Hari Santri.
Hari Santri, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, merupakan salah satu warisan yang ditinggalkan oleh Jokowi selama masa jabatannya. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang menandai peringatan ini diresmikan pada 22 Oktober 2015, dan hingga hari ini, santri di seluruh pelosok negeri merayakan hari tersebut dengan penuh kebanggaan.
Selain apresiasi, Ustadz Adi Hidayat juga mengakui bahwa setiap kepemimpinan pasti memiliki kekurangan. "Saya memohon maaf jika selama masa kepemimpinan Joko Widodo ada hal-hal dari masyarakat, termasuk dirinya, yang mungkin dirasa kurang pantas atau kurang layak dilakukan,"ujar dia.
Ustadz Adi berharap Joko Widodo dapat memaafkan setiap kesalahan tersebut dan melapangkan hatinya. Dalam bagian refleksinya, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan sebuah pesan penting yang mungkin jarang disampaikan kepada seorang mantan pemimpin, yaitu mengenai evaluasi diri setelah menjalankan amanah besar.
Menurut Ustadz Adi, meski tugas sebagai presiden telah usai, namun tanggung jawab baru dimulai, yaitu persiapan untuk mempertanggungjawabkan segala hal di hadapan Allah SWT.
UAH mengingatkan bahwa setiap manusia, baik pemimpin maupun rakyat biasa, akan menghadapi hisab atau pertanggungjawaban di akhirat. Oleh karena itu, ia mengajak Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia untuk mempersiapkan diri dengan melakukan evaluasi dan memperbanyak permohonan ampun kepada Allah SWT.
UAH juga mendoakan agar Joko Widodo dapat menjalani masa pasca-purnanya dengan lebih baik, mengisi hari-harinya dengan kontemplasi, dan menyiapkan diri untuk hisab di akhirat nanti.
Menurut UAH, pesan ini tidak mudah disampaikan karena mungkin jarang disampaikan oleh orang-orang terdekat Jokowi, termasuk para agamawan atau kiai di sekitarnya.UAH merasa penting untuk mengingatkan bahwa jabatan presiden adalah amanah besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
Sebagai penutup, UAH mengajak semua pihak untuk saling mendoakan dan saling mengingatkan agar dapat menjalani hidup dengan baik, sesuai dengan ajaran agama. Ia berharap agar seluruh umat Muslim bisa mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT dan meraih kebahagiaan ketika kembali kepada-Nya. Ia juga berdoa agar bangsa Indonesia selalu berada dalam lindungan Allah SWT, serta diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang baik dan mendapatkan akhir yang baik, yakni Husnul Khatimah.
Ucapan yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat ini menggambarkan sikap yang rendah hati dan penuh penghormatan terhadap Joko Widodo. Di samping ucapan terima kasih dan pengakuan atas pencapaian-pencapaiannya, Ustadz Adi juga menekankan pentingnya evaluasi diri dan persiapan untuk menghadapi hisab di akhirat, sebagai wujud dari tanggung jawab spiritual setiap individu, tak terkecuali seorang mantan presiden.
Pesan dari Ustadz Adi ini juga memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia untuk tidak hanya menghargai hasil kerja yang telah dilakukan oleh para pemimpin, tetapi juga merenungkan tugas-tugas yang lebih besar di hadapan Allah SWT.
Dalam semangat ini, Ustadz Adi mengajak semua orang untuk terus menjaga hubungan baik dengan Allah SWT, mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat, serta menjalani kehidupan dunia dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran spiritual.