Serat Makanan Ini Bisa Membantu Mengobati Penyakit Hati Berlemak
Kelompok yang mengonsumsi pati resistan menunjukkan kadar trigliserida hati hampir 40 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa pati resisten dapat menjadi terobosan dalam mengurangi lemak dan enzim hati yang berbahaya pada orang dengan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
Kondisi hati yang umum ini memengaruhi sekitar 30% dari populasi global dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit hati, diabetes tipe 2, dan masalah jantung.
Apa yang Ditemukan Penelitian
Dipimpin oleh Huating Li dari Rumah Sakit Shanghai Sixth People’s, penelitian ini dipublikasikan dalam Cell Metabolism dan difokuskan pada 200 pasien dengan NAFLD. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok menerima bubuk pati resistan yang terbuat dari jagung, sedangkan kelompok kontrol diberi pati jagung serupa yang tidak memiliki sifat resistan.
Kedua kelompok mengonsumsi 20 gram pati masing-masing, dicampur dengan air, sebelum makan dua kali sehari selama empat bulan.
Hasilnya sangat mengejutkan. Kelompok yang mengonsumsi pati resistan menunjukkan kadar trigliserida hati hampir 40% lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah, dan kadar yang tinggi di hati dapat menyebabkan NAFLD.
Selain itu, kelompok pati resistan memiliki kadar enzim hati dan penanda inflamasi yang lebih rendah yang terkait dengan kerusakan hati.
Perbaikan ini tetap konsisten bahkan setelah memperhitungkan penurunan berat badan.
Mengapa Pati Resistan Berfungsi
Penelitian ini juga memeriksa bakteri usus peserta melalui sampel tinja. Ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi pati resistan mengalami perubahan pada mikrobiota usus mereka.
Salah satu perubahan signifikan adalah pengurangan spesies bakteri yang disebut Bacteroides stercoris, yang diketahui memengaruhi metabolisme lemak di hati.
Pergeseran bakteri usus ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa pati resistan memiliki efek positif pada kesehatan hati.
Pati resistan bertindak seperti serat makanan, melewati lambung dan usus halus sebagian besar tidak tercerna.
Ketika mencapai usus besar, ia berfungsi sebagai makanan bagi bakteri usus yang bermanfaat.
Hal ini dapat menyebabkan produksi senyawa bermanfaat seperti asam lemak rantai pendek, yang telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan fungsi hati.
Pengobatan Sederhana dan Berkelanjutan
Temuan ini menawarkan harapan untuk cara yang sederhana dan berkelanjutan untuk mengelola NAFLD.
Tidak seperti program latihan intensif atau rencana penurunan berat badan yang sulit, menambahkan pati resistan ke dalam diet seimbang relatif mudah.
Seperti yang ditunjukkan Huating Li, ini adalah pendekatan yang lebih praktis yang cenderung dilakukan orang seiring berjalannya waktu.
Studi ini juga menyoroti pemahaman yang berkembang tentang bagaimana bakteri usus berperan dalam kesehatan hati.
Dengan menargetkan mikrobiota, para peneliti percaya bahwa mereka dapat mengembangkan strategi baru untuk mengobati NAFLD di masa mendatang.
Melihat ke Depan
Meskipun studi ini menjanjikan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya peran pati resistan dalam kesehatan hati dan untuk mengeksplorasi efek jangka panjang dari pengobatan ini.
Tim peneliti berencana untuk terus menyelidiki bagaimana pati resistan memengaruhi NAFLD, yang dapat mengarah pada pilihan terapi baru untuk kondisi yang meluas dan serius ini.
Bagi mereka yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan hati mereka, ada penelitian tambahan yang menunjukkan bahwa diet yang difokuskan pada pengurangan peradangan dapat membantu mencegah NAFLD.
Penelitian lain menunjukkan manfaat vitamin D dan bahkan konsumsi kopi dalam mengurangi risiko penyakit hati.
Temuan ini dapat menjadikan pati resistan sebagai tambahan yang berharga untuk melawan penyakit hati berlemak, menawarkan pendekatan yang alami dan hemat biaya untuk mengelola kondisi tersebut.
Publikasi penelitian dalam Cell Metabolism menandai langkah maju yang signifikan dalam memahami bagaimana perubahan pola makan dapat berdampak positif pada kesehatan hati dan kesejahteraan secara keseluruhan. (kpo)