Trump Yakin Pemilih Arab dan Muslim akan Memilihnya akan Pecah Rekor di Michigan

Trump sebut Kamala Harris sebagai penghasut perang akan invasi Timteng.

AP Photo/Alex Brandon
Capres Amerika Serikat dari Republik Donald Trump
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon Presiden Partai Republik yang juga mantan Presiden Donald Trump, Senin, mengeklaim kampanyenya tengah membangun koalisi dari para pemilih Arab dan Muslim di Michigan yang tertarik dengan janji perdamaian.

Baca Juga


"Kami tengah membangun koalisi terbesar dan terluas dalam Sejarah Politik Amerika. Ini termasuk jumlah Pemilih Arab dan Muslim yang memecahkan rekor di Michigan yang menginginkan PERDAMAIAN," kata Trump pada X, sehari sebelum pemilihan presiden.

"Mereka mengetahui Kamala dan Kabinet penghasut perang akan menginvasi Timur Tengah, membuat jutaan Muslim terbunuh, dan memulai Perang Dunia Ketiga. PILIH TRUMP, DAN BAWA KEMBALI KEDAMAIAN!" katanya.

Menjelang pemilu, tim kampanye Trump dan Harris telah meningkatkan upaya mereka menjangkau warga Amerika Arab dan Muslim, terutama di Negara Bagian Michigan yang menjadi medan pertempuran, di mana suara komunitas tersebut dapat menjadi penentu.

Sebelumnya pada Jumat, Trump mengunjungi sebuah kafe halal di Dearborn, tempat tinggal bagi banyak Arab dan Muslim Amerika sehingga lebih dikenal dengan Ibu kota Arab Amerika.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah sepekan sebelumnya sekelompok pemimpin Muslim bergabung dengan Trump di panggung dalam kampanye di Michigan dan mengumumkan dukungan mereka dalam pemilu 5 November.

Para pemimpin itu mengutip komitmennya untuk mengakhiri perang.

Sebagai balasan, Trump menekankan bahwa pemilih Muslim dan Arab di Michigan dan di seluruh negeri ingin "menghentikan perang tak berujung dan mengembalikan perdamaian di Timur Tengah."

Pada Selasa, warga Amerika juga akan memilih seluruh 435 anggota DPR, 34 kursi Senat, dan 11 gubernur negara bagian. Sejauh ini, lebih dari 82 juta orang telah memberikan suara mereka di awal pemilihan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler