Badai yang Terbentuk di Karibia Diperkirakan akan Menghantam Kuba
Badai ini diperkirakan akan bergerak ke dekat Jamaika.
REPUBLIKA.CO.ID,MIAMI -- Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (AS) mengatakan badai baru tropis diperkirakan akan terbentuk di Karibia dan akan membawa hujan deras ke Jamaika dan Kepulauan Cayman. Sebelum menguat dan menghantam Kuba.
Badai yang diperkirakan akan diberi nama Rafael. Badan pemantau badai AS (NHC) mengatakan pada pekan ini badai itu juga diperkirakan akan membawa hujan deras ke Florida dan sebagian pesisir Selatan AS. Peringatan mengatakan badai tropis ini akan berdampak pada Jamaika dan Kepulauan Cayman.
Pada Senin (4/11/2024) NHC mengatakan “Potensi Topan Tropis Delapan Belas” pada Senin pagi terletak sekitar 2355 kilometer selatan Kingston, Jamaika. Pusat badai itu menambahkan kecepatan anginnya maksimal 35 mil per jam atau 55 kilometer per jam sementara bergerak ke utara dengan kecepatan 7 mil per jam.
Badai ini diperkirakan akan bergerak ke dekat Jamaika pada Senin malam dan berada di dekat atau di atas Kepulauan Cayman pada Selasa (5/11/2024) malam hingga Rabu (6/11/2024). Badai ini bisa menjadi besar saat melewati Kepulauan Cayman.
Prakiraan terbaru menunjukkan badai tersebut dapat melewati Kuba bagian barat pada hari Rabu sebagai badai besar. Masyarakat Kuba dan Florida Keys termasuk warga yang diminta untuk memantau perkembangan badai tersebut.
Curah hujan lebat akan mempengaruhi Karibia bagian barat dengan ketebalan 3 hingga 6 inci (7 hingga 15 cm) dan hingga 9 inci (23 cm) diperkirakan terjadi secara lokal di Jamaika dan beberapa bagian Kuba. Banjir dan tanah longsor mungkin terjadi.
Di seberang Samudra Atlantik, Badai Tropis Patty diperkirakan akan menjadi topan pasca-tropis pada hari Senin. Badai ini berada sekitar 490 mil (785 km) di sebelah timur Azores, dengan kecepatan angin maksimum 40 mph (65 km/jam). Warga di daerah pesisir belum mendapat peringatan atau melakukan pemantauan.
Pada awal bulan Oktober baru Badai Milton melanda Florida. Badai Milton menyapu jalur di seluruh negara bagian, mempengaruhi 34 kabupaten, yang sebagian besar telah terpapar Badai Helene beberapa hari sebelumnya.