Dukungan Prabowo-Jokowi untuk Luthfi-Yasin di Jawa Tengah
Bukan sekadar pertemuan penuh basa-basi, Prabowo dan Jokowi justru memberi banyak masukan untuk Luthfi-Yasin.
Diam-diam, Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dua sosok yang dulu bak api dan air – dan menyatu pasca Pilpres 2019, kini tampak menjalin satu niat: mendukung kemenangan pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah. Momen politik ini terselip di antara kabar besar yang biasanya riuh di panggung nasional – bagai pesan yang datang dalam kerling singkat, menciptakan ruang kecil, rahasia. Lalu, dari sinilah, dukungan itu mulai terlihat lebih jelas.
Pertemuan antara dua pemimpin ini dengan pasangan calon Jawa Tengah memang awalnya disimpan rapat. Namun, ketika media akhirnya mencium kabar pertemuan di Solo itu, publik pun memunguti petunjuk. Jokowi dan Prabowo tidak tampak canggung ketika pertemuan ini mencuat. Bahkan, mereka terkesan tenang membiarkan narasi pertemuan ini diolah oleh publik. Ada pesan tersirat di sana – Jokowi dan Prabowo tampaknya memang tak ragu menunjukkan diri mereka berada di pihak Luthfi-Yasin.
Bukan sekadar pertemuan penuh basa-basi, Prabowo dan Jokowi justru memberi banyak masukan untuk Luthfi-Yasin. Jika mereka memimpin Jawa Tengah kelak, pesan ini akan bergema: rakyat adalah urusan utama, dan sinergi dengan pemerintahan pusat adalah kunci. Seperti bayangan Prabowo tentang sinergi pemerintah daerah dan pusat – ada kesinambungan yang penting antara pusat dan daerah yang menurutnya harus dibangun. Maka, Prabowo menekankan agar Luthfi-Yasin jangan hanya memimpin dari meja kekuasaan, tapi mesti mau “turun ke bawah” – bertemu rakyat, menyelami suara dari bawah.
Cara ini mengingatkan pada jurus blusukan Jokowi yang khas, yang penuh kesahajaan, ketika ia menembus lapisan masyarakat bawah, mendengarkan keluhan, menyerap aspirasi. Bayangkan Luthfi-Yasin dengan semangat blusukan itu – membawa nurani rakyat ke dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan, menjalani pemerintahan dengan menyelami denyut hidup warganya sendiri. Ada kekuatan moral di situ, amunisi spiritual untuk pasangan calon ini menghadapi panggung yang penuh ketidakpastian.
Dukungan ini tak berhenti pada Prabowo dan Jokowi secara individu, tetapi merembet pada gerbong koalisi partai. Gerindra, yang selama ini berdiri teguh di belakang Prabowo, turut merapatkan barisan mendukung Luthfi-Yasin. Seolah Gerindra mengambil peran sebagai pelindung untuk melahirkan pemimpin baru di Jawa Tengah – sejalan dengan nafas dukungan Jokowi, yang pernah menggugah massa dengan kisah-kisah blusukan dan keberpihakannya pada rakyat kecil.
Apa makna dari semua ini? Barangkali ini lebih dari sekadar pertarungan Pilgub Jawa Tengah. Di balik semua gestur dan pertemuan ini, ada refleksi persahabatan, kepedulian dua negarawan terhadap masa depan daerah. Luthfi-Yasin kini bukan sekadar pasangan calon, tetapi simbol kesinambungan – misi dua pemimpin besar untuk melanjutkan pembangunan yang berpihak kepada rakyat.
Di akhir kontestasi ini, mungkin hanya ada satu hal yang akan tetap dikenang: Luthfi-Yasin sebagai perpanjangan tangan Jokowi dan Prabowo untuk menghadirkan perubahan yang lebih bermakna di Jawa Tengah. Dalam diam, dukungan mereka adalah pesan tak terucap, sebuah tarikan benang merah yang mengikat pusat dan daerah, untuk sebuah harapan baru.