Pria Bersyahadat dan Takbir Jelang Pesawat Azerbaijan Jatuh, Korban Selamat

Setidaknya 39 orang tewas dan 29 selamat setelah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh.

Tangkapan Layar
Pesawat Azerbaijan Airlines terjatuh.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Beredar rekaman seorang penumpag pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh mengucapkan syahadat dan takbir sebelum insiden mematikan itu terjadi. Pria tersebut merekam sendiri detik-detik momen sebelum pesawat jatuh.

Baca Juga


"Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullaah, Allahuakbar Allahu akbar, Allahu akbar," seru pria paruh baya yang mengenakan topi flatcap tersebut.

Ia juga merekam kondisi di dalam pesawat yang penuh penumpang. Terdengar juga suara perempuan berbahasa lokal.

Belakangan, pria tersebut dilaporkan selamat dengan kondisi luka ringan. Dari cuplikan yang beredar ditengarai ia ikut merekam kondisi pesawat yang jatuh. "Allahu akbar," serunya.

"One of the passengers on the Azerbaijan Airlines flight J2-8243 reads the Shahadah, preparing to meet Allah as the plane is about to make an emergency landing. In the second video, we see how Allah saved his life… Alhamdulillah!," tulis seorang netizen. 

Setidaknya 38 orang tewas dan 29 orang selamat setelah sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines terbakar saat jatuh di dekat kota Aktau di Kazakhstan. Pesawat jatuh setelah membelok ratusan mil dari rute yang direncanakan.

"Penerbangan tersebut membawa 62 penumpang dan lima awak dengan 38 orang tewas dan 29 selamat dalam kecelakaan itu," demikian menurut wakil perdana menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev dilansir laman the Guardian, Rabu (25/12/2024).

 

"Aktivitas drone telah menutup bandara di wilayah tersebut pada masa lalu dan bandara Rusia terdekat yang menjadi jalur penerbangan pesawat ditutup pada Rabu pagi," kata Reuters menambahkan. 

Jaksa urusan transportasi Kazakhstan, Timur Suleimenov, mengatakan pada sebuah pengarahan di Astana bahwa kotak hitam pesawat, yang berisi data penerbangan untuk membantu menentukan penyebab kecelakaan telah ditemukan.

Kantor berita Rusia mengatakan pesawat tersebut terbang dari Baku ke Grozny di Chechnya, namun dialihkan rutenya karena kabut di Grozny.

Azerbaijan Airlines, maskapai penerbangan utama negara itu, mengatakan Embraer 190 telah melakukan pendaratan darurat sekitar 2 mil (3 km) dari Aktau, pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia.

“Hari ini adalah hari yang tragis bagi AZAL,” kata maskapai tersebut di media sosial.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam dan kesedihan yang mendalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari penumpang dan awak yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat Embraer 190 di dekat kota Aktau.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler