Mengapa Surat Yasin Setelah Surat Fathir dalam Urutan Alquran? Ini Penjelasan Ulama
Surat Al-Fatihah mempunyai sejumlah keutamaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Jika kita cermati seksama kita dapati bahwa urutan Surat Yasin berada setelah surat Fathir.
Surat Yasin adalah surat ke-36 berdasarkan urutan di Mushaf Alquran Utsmani sementara Fathir adalah surat ke-35. Apa rahasianya?
Imam Jalaluddin as-Suyuthi, dalam kitabnya Asrar Tartib Al-Quran, menjelaskan sebagai berikut:
أقول: ظهر ليوجه اتصالها بما قبلها:أنه لما ذكر في سورة فاطر قوله:وجاءكم النذير"فاطر: 37" وقوله:وأقسموا بالله جهد أيمانهم لئن جاءهم نذير ليكونن أهدى من إحدى الأمم فلما جاءهم نذير"فاطر: 42"، والمراد بهمحمدصلى الله عليه وسلم، وقد أعرضوا عنه وكذبوه، فافتتح هذه السورة بالإقسام على صحة رسالته، وأنه على صراط مستقيم; لينذر قوما ما أنذر آباؤهم، وهذا وجه بين.
”Saya katakan bahwa, tampak bagiku poin korelasi surat ini dengan surat sebelumnya. Dalam surat Fathir ayat 37 Allah SWT berfirman:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.
Dan firman-Nya surat yang sama ayat 42 sebagai berikut:
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ جَاءَهُمْ نَذِيرٌ لَيَكُونُنَّ أَهْدَىٰ مِنْ إِحْدَى الْأُمَمِ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ نَذِيرٌ مَا زَادَهُمْ إِلَّا نُفُورًا
"Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran)."
Yang dimaksud disini adalah Muhammad SAW. Mereka berpaling darinya dan mendustakannya, maka Allah SWT membuka surat ini dengan bersumpah bahwa risalah-Nya adalah benar dan berada di atas jalan yang lurus, untuk memberi peringatan perkara yang juga diperingatkan kepada bapak-bapak mereka. Inilah wajah yang jelas.
وفي فاطر:وسخر الشمس والقمر"فاطر: 13"، وفي يس:والشمس تجري لمستقر لها ذلك تقدير العزيز العليموالقمر قدرناه منازل حتى عاد كالعرجون القديم"38، 39"، وذلك أبسط وأوضح.
Dalam surat Fathir ayat 13 Allah SWT berfirman:
يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۚ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ
”Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
Sementara hal ini diperjelas dengan Surat Yasin ayat 38 dan 39 sebagai berikut:
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمُ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
"Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Mahamengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua."
[ص:128 ]وفي فاطر:وترى الفلك فيه مواخر"فاطر: 12"، وفي يس:وآية لهم أنا حملنا ذريتهم في الفلك المشحونوخلقنا لهم من مثله ما يركبونوإن نشأ نغرقهم فلا صريخ لهم ولا هم ينقذون"يس: 41-43" فزاد القصة بسطا
BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata
Dalam Surat Fathir ayat 12 Allah SWT berfirman:
وَمَا يَسْتَوِي الْبَحْرَانِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَائِغٌ شَرَابُهُ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ ۖ وَمِنْ كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا ۖ وَتَرَى الْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.”
Maka dalam surat Yasin ayat 41-43 Allah SWT menjelaskan lebih gamblang lagi kisah itu sebagai berikut:
وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ
وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنْقَذُونَ إِلَّا رَحْمَةً مِنَّا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan. Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
Baca surat Yasin di lini ini: Yasin
Surat Yasin mencakup pengakuan tiga dasar yaitu keesaan, risalah, dan kebangkitan, dengan bukti-bukti terkuat.
Awal surat ini menyatakan: إنك لمن المرسلين “Sesungguhnya kamu adalah salah satu dari para Rasul.” (QS Yasin ayat 3). Akhir surat ini menyatakan tentang kenyataan yaitu pernyataan tentang tauhid dan kebangkitan.
فسبحان الذي بيده ملكوت كل شيء
“Segala puji bagi Dia yang di tangan-Nya kerajaan segala sesuatu.” (QS Yasin: 83) adalah referensi untuk tauhid. Firman-Nya: “Kepada-Nyalah kamu akan kembali” (QS. Yasin: 83) merupakan rujukan kepada hasyr.
Al-Biqai berkata, “Dalam surat ini hanya ada tiga dasar dan bukti-buktinya, barangsiapa yang mendapatkan takarannya dari Alquran, maka dia telah mendapatkan bagian dari hatinya, yaitu iman yang ada di dalam hati. Adapun yang dengan lisan dan yang dengan anggota badan, maka tidak ada dalam surat ini.”
Ibnu Asyur berkata: “Surah ini merupakan dasar-dasar agama yang paling sempurna dan lengkap, termasuk di dalamnya hujjah risalah, wahyu, mukjizat Alquran, sifat-sifat para nabi, hujjah takdir, ilmu tentang Allah, hasyr, tauhid, bersyukur kepada Allah, dasar-dasar ketaatan dalam keyakinan dan perbuatan yang darinya syariat bercabang-cabang, hujjah pembalasan terhadap yang baik dan yang buruk, serta menggabungkan hujjah-hujjah yang ada di dalam dada dan jiwa dengan penuh kesempurnaan.”
Surat ini pantas disebut sebagai ‘Jantung Alquran, karena di dalam surat ini terdapat cabang-cabang dari semua pembuluh darah Alquran, dan pembuluh darah yang mengalir di dalamnya.
Al-Fayrouz Abadi menyatakan bahwa surat ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: “Penegasan Alqurandan risalah, argumen yang kuat terhadap orang-orang yang sesat, perumpamaan, menunjukkan berbagai bukti kebangkitan bumi yang mati, munculnya malam dan siang, pergerakan planet-planet, perputaran planet-planet, mengalirnya sungai-sungai di lautan, kehinaan orang-orang kafir saat kematian dan kebingungan mereka pada saat dibangkitkan, kebahagiaan orang-orang mukmin yang taat dan tempat tinggal mereka di Surga, perbedaan antara mukmin dan kafir pada saat kebangkitan, kebahagiaan orang-orang mukmin yang taat dan tempat tinggal mereka di Surga Kebahagiaan orang-orang mukmin yang taat dan tempat tinggal mereka di surga, pembedaan antara mukmin dan kafir pada hari kiamat, kesaksian para tetangga terhadap orang-orang yang berdosa atas dosa-dosa mereka, keberkahan Rasulullah SAW atas perlindungan beliau dari syair dan pengorganisasiannya, hujjah hari kiamat, penegakan amar ma'ruf nahi munkar, dan kesempurnaan keagungan Allah SWT di semua keadaan."
BACA JUGA: Analis Israel Ungkap Kebohongan Militer yang Dibesar-besarkan, Soal Menang dan Terowongan
Secara umum, tujuan dari suraT ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
Pertama, menantang kemukjizatan Alquran dengan lafal-lafal, bersumpah dengan Alquran, dan menggambarkannya sebagai “Yang Mahabijaksana” untuk menunjukkan bahwa Alquran telah mencapai tingkat kesempurnaan tertinggi.
Kedua, surat ini menekankan pentingnya membangun dasar-dasar keimanan, surat ini membahas tentang sifat wahyu, ketulusan pesan dari pembukaannya, masalah ketuhanan dan tauhid, dan pengingkaran terhadap kemusyrikan oleh orang beriman yang datang dari pelosok-pelosok kota untuk berdebat dengan kaumnya tentang para rasul.
Ketiga, penyempurnaan risalah Nabi Muhammad SAW dan keutamaan agama yang dibawanya dengan kitab yang diwahyukan oleh Allah SWT, untuk memberitahukan kepada umatnya tentang tujuan yang paling utama, yaitu kebenaran urusan mereka di dunia dan kemenangan di akhirat.
Keempat, menggambarkan keengganan sebagian besar kaum musyrikin Quraisy untuk menerima Islam, menggambarkan keadaan mereka yang buruk, dan mengingkari mereka dari manfaat hidayah Islam, dan bahwa mereka yang mengikuti agama Islam adalah orang-orang yang takut, dan bahwa Islam adalah agama yang digambarkan sebagai jalan yang lurus.
Kelima, perumpamaan penduduk desa yang mengikuti dan yang tidak mengikuti digambarkan dengan kasus penduduk desa yang kekafirannya kepada para rasul sama dengan kekafiran Quraisy, dan bagaimana azab bagi orang-orang kafir di dunia serta azab bagi para pengikutnya di akhirat. Di samping contoh yang paling umum, yaitu orang-orang yang berabad-abad yang berdusta dan dibinasakan.
Keenam, peringatan akan peristiwa besar yang menimpa orang-orang yang mendustakan para rasul dan berpegang teguh kepada berhala di antara orang-orang yang diutus kepada mereka Nabi Nuh 'alaihis salam untuk memberi peringatan, orang-orang yang kafir binasa dan orang-orang yang beriman selamat.
Kedelapan, penyebutan sejumlah tanda-tanda kosmik yang telah dikirim oleh Yang Maha Kuasa ke alam semesta, dan rasa syukur hamba-hamba-Nya atas berkah yang terkandung dalam tanda-tanda tersebut. Untuk menyadarkan manusia dari kelalaiannya dan membimbing mereka untuk merenung dan memikirkannya.
Kesembilan, surat ini menyerukan kesedihan orang-orang yang terus mendustakan setiap rasul dan mengolok-oloknya, tidak memperhatikan keadaan orang-orang kafir, dan tidak sadar akan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta yang sangat banyak.
Kesepuluh, penyebutan tanda-tanda tauhid, yang diwarnai dengan rasa syukur, untuk mengingatkan kewajiban mensyukuri nikmat melalui ketakwaan, amal saleh dan pengharapan pahala. Peringatan untuk menjauhi kemusyrikan dan penghinaan terhadap Nabi saw, serta ancaman azab yang akan segera datang, memperingatkan akan kedatangannya yang tiba-tiba dan terlambat untuk memperbaikinya.
Kesebelas, surat ini menunjukkan bahwa peringatan tersebut hanya akan bermanfaat bagi mereka yang mengikuti zikir dan takut kepada Yang Rahman di alam gaib, dan yang hatinya siap menerima tanda-tanda petunjuk dan wahyu iman.
Keduabelas, mengingat akan apa yang telah Allah percayakan kepada hamba-hambaNya dalam hal kemampuan bawaan dan persiapan mereka.
Ketiga belas, bukti permusuhan setan terhadap manusia, dan tuntunan untuk mengikuti para pembawa kebaikan.
Keempat belas, surat ini menyangkal bahwa apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah syair, dan menyangkal bahwa Nabi Muhammad saw. berhubungan dengan syair sama sekali.
Kelima belas, mengutuk orang-orang musyrik yang mengambil tuhan-tuhan selain Allah, mencari kemenangan dari mereka, padahal merekalah yang melindungi tuhan-tuhan tersebut.
BACA JUGA: Kehancuran Proyek Zionisme Israel Mulai Terlihat Jelas?
Keenambelas, menghibur Nabi SAW agar tidak bersedih dengan perkataan orang-orang musyrik, dan bahwa beliau memiliki teladan dalam diri Allah, yang menciptakan mereka, tetapi mereka tidak dapat menciptakannya kembali, tetapi mereka akan kembali kepada-Nya, dan tidak ada jalan untuk melarikan diri darinya.
Ketujuh belas, masalah yang ditekankan dalam surat ini dan diulang-ulang di berbagai tempat adalah masalah kebangkitan dan kelahiran kembali, dengan tujuan untuk menunjukkan kedekatan kebangkitan dan membuktikannya, serta mengingatkan manusia akan penciptaan pertama kali dari sperma, agar mereka mengetahui bahwa kebangkitan tulang belulang yang masih berupa abu adalah seperti penciptaan tersebut dan tidak mengherankan.
Rasulullah SAW, dalam sejumlah riwayat, mengungkapkan keistimewaan surat ini. Prof Quraish Shihab dalam bukunya "Yasin dan Tahlil" menjelaskan nama surat Yasin diambil dari ayat pertama surat ini.
Nama tersebut diperkenalkan Rasulullah SAW sendiri. Dalam riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasaa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dari Ma’qal bin Yasir RA, Rasulullah SAW bersabda:
اقْرَؤُا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس "Bacakanlah surat Yasin bagi orang-orang mati/yang sedang akan mati".
Berikut ini, beberapa hadits yang berkenaan dengan keutamaan surat Yasin yang dihimpun Republika.co.id:
1. Bikin sehat mental
Membaca Surat Yasin membuat seseorang merasa tenang dan nyaman secara psikis dan mental. Saat membaca Surat ini, maka siapapun harus memiliki niat yang murni untuk bertaubat kepada Allah SWT dan memenuhi kebutuhannya.
عن أبي هريرة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (من قرأ سورة يس في ليلة ابتغاء وجه الله غُفر له في تلك الليلة).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa pun yang membaca Surat Yasin pada waktu malam untuk mengharap wajah Allah (ridha Allah), maka mendapat ampunan di malam tersebut." (HR. Ad Darimi)
2. Meringankan beban orang yang wafat
Surat Yasin ketika dibacakan untuk orang yang telah meninggal dunia, maka memberikan keringanan untuknya. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
يروي أبو الدّرداء عن النبيّ -عليه الصّلاة والسّلام- أنه قال: (ما من ميّت يموت فيقرأ عنده (يس) إلّا هوّن الله عليه).
"Tidak ada mayit yang dibacakan (Surat) Yasin di dekatnya, kecuali Allah memberi kemudahan kepadanya." (HR Ad Dailami)
BACA JUGA: Keajaiban Tulang Ekor Manusia yang Disebutkan Rasulullah SAW dalam Haditsnya
3. Hati Alquran
Surat Yasin adalah salah satu surat dalam Alquran yang diturunkan di Makkah, dengan total 83 ayat dan isinya mengenai ketauhidan dan adzan bagi orang-orang yang beriman. Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa Surat Yasin adalah qolbu Alquran atau hati Alquran.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس وَمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya setiap sesuatu memiliki hati, dan hatinya Alquran adalah surat Yasin. Siapa yang membaca Surat Yasin, maka Allah akan mencatat baginya seperti membaca seluruh Alquran sepuluh kali atas balasan bacaannya." (HR Tirmidzi)