Aktivitas Truk Tambang Proyek PIK 2 Disetop Sementara Menyusul Aksi Pengadangan Warga

Waga Teluknaga melakukan pengadangan usai truk menabrak satu anak.

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Kondisi truk bermuatan tanah yang dirusak warga di jalan Salembaran, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (7/11/2024). Masyarakat memboikot belasan truk bermuatan tanah tersebut seusai menabrak seorang anak.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TELUKNAGA -- Aktivitas operasional angkutan tambang atau truk tanah pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten, dihentikan sementara oleh pemerintah daerah (pemda). Penghentian aktivitas truk tambang guna menghindari terjadinya konflik di tengah masyarakat.

"Untuk menjaga situasi, kami akan menertibkan jam operasional dengan menghentikan sementara waktu aktivitas kendaraan truk itu," kata Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono di Tangerang, Jumat (8/11/2024).

Selain menghentikan aktivitas, saat ini pihaknya akan melakukan beberapa langkah pengawasan dengan menambah jumlah posko-posko pemantauan serta membangun personel di lapangan guna mencegah kendaraan tambang kembali melanggar jam operasional.

"Kemudian juga kami akan membangun speed trap atau alat pembatas kecepatan yang dipasang di jalan raya untuk mengatur laju kendaraan. Ada juga akan dipasang portal pembatas," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang segera melakukan evaluasi terkait peraturan bupati (perbup) yang mengatur pemberlakuan jam operasional kendaraan tambang di wilayahnya tersebut. "Jadi perbup akan ditindaklanjuti menjadi peraturan daerah (perda), dan dengan menindaklanjuti aturan itu aturan jam operasional itu semakin ditegakkan," katanya.

Andi menambahkan dalam waktu dekat ini pihaknya bersama instansi lintas sektor bakal segera melakukan koordinasi untuk membahas terkait penerapan aturan atau kebijakan tentang pengawasan kendaraan tambang tersebut. "Kami akan koordinasi lintas sektor, karena ini melibatkan daerah-daerah lain yang berkaitan dengan asal angkutan tambang itu," kata dia.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy menambahkan dari hasil kesepakatan bersama antara warga, pemda, dan Polri, akan menghentikan sementara waktu operasional kendaraan truk tambang selama tiga hari ke depan, guna menjaga situasi tetap kondusif selama waktu tersebut.

"Saat itu situasi sedang memanas. Wakapolres kita jadi korban lemparan anarkis dari warga saat itu," ujarnya.

Ia mengungkapkan sebagai langkah antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka pihaknya bersama pemda akan melakukan operasi besar-besaran guna menegakkan aturan jam operasional kendaraan tambang tersebut.

"Kami sepakati keinginan warga, kalau tiga hari ke depan dalam masa berkabung, tidak ada truk yang melintas sebagai memberikan empati ke korban. Langkah ke depan dalam rangka melakukan penertiban jam operasi truk yang melintas di sini," kata dia.

Diketahui ratusan massa melakukan aksi penghadang dan merusak kendaraan truk tambang pembangunan PSN di PIK 2 pada Kamis (7/11/2022). Aksi itu dilakukan atas terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimpa salah satu anak dari warga setempat.

Sehingga belasan truk tambang yang melintas di jalan tersebut menjadi sasaran kemarahan warga. Kaca-kaca mobil dihancurkan, roda ban dikempiskan, bahkan satu truk dibakar hingga menjarah suku cadang dari kendaraan itu.

Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 22 orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap petugas saat kerusuhan dan pengadangan truk tambang pembangunan proyek strategis nasional di Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Ada 22 anak, semalam kita amankan. Mereka bisa pulang kalau nanti orang tuanya datang menjemput. Mereka aman, kita kasih makan, kasih minum. Mereka ini sudah kami bubarkan, tetapi malah terus berkumpul dan akhirnya mohon maaf kami terpaksa bubarkan," kata Kepala Polres Metro Tangerang Komisaris Besar Polisi Zain Dwi Nugroho di Tangerang, Jumat (8/11/2024).

Zain mengatakan tindakan antisipatif dengan mengamankan puluhan anak dan remaja itu terpaksa dilakukan setelah terjadi aksi penyerangan terhadap petugas di tempat kejadian perkara (TKP) kerusuhan truk tambang. Puluhan orang yang diamankan itu merupakan kelompok yang sempat tidak menghiraukan imbauan petugas setelah ada blokade jalan dan perusakan truk oleh warga setempat.

"Saat itu posisi malam, anak-anak muda, usia remaja yang malah menyerang petugas, bakar ban di jalan dan kita lakukan imbauan serta upaya-upaya pencegahan seperti itu," ucap Zain

Baca Juga


Kapolres menegaskan para terduga pelaku kerusuhan yang diamankan itu saat ini masih menjalani pemeriksaan. Selanjutnya para orang tua dari anak-anak yang diamankan itu diminta menjemput di Mapolres Metro Tangerang.

"Di Polres baru kita periksa dan hari ini baru akan kita panggil orang tuanya. Total 22 orang," tambahnya.

Untuk menghindari konflik dengan masyarakat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, melakukan penyekatan terhadap aktivitas operasional kendaraan truk tambang di daerah itu. "Jadi kita tahan (truk) dan putar balikkan. Di sini kami harap paham semua, agar tidak beraktivitas selama tiga hari ini," kata Kepala Dishub Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik di Tangerang, Jumat.

Ahmad mengatakan upaya penyekatan itu melalui operasi gabungan bersama Polri/TNI yang dilakukan di beberapa titik lalu lintas, antara lain Exit Tol Benda Tangerang, jalan perbatasan kota-kabupaten, perbatasan Tangerang-Serang, dan Tangerang-Bogor. "Mudah-mudahan ini terus berlanjut dan tiga hari ke depan kita sudah siapkan petugas," katanya.

Selain itu, pihaknya juga saat ini melakukan beberapa langkah pengawasan dengan menambah jumlah posko-posko pemantauan serta menambah personel di lapangan sebagai mencegah adanya kendaraan tambang yang kembali melanggar jam operasional.

Kemudian Dishub Kabupaten Tangerang akan membangun speed trap atau alat pembatas kecepatan yang dipasang di jalan raya untuk mengatur laju kendaraan dan dipasang portal pembatas jalan.

"Di sini kami koordinasi dengan koordinator perwakilan PIK 2, supaya tidak melakukan perjalanan selama tiga hari," ungkap dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler