Kakek Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Tanggapan Mensos
RM Margono disebut sebagai inisiator utama dalam mendirikan lembaga keuangan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Usulan agar RM Margono Djojohadikusumo, pendiri bank sentral Indonesia yang pertama, mendapat gelar pahlawan nasional, disambut Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Margono yang notabene kakek dari Prabowo Subianto dinilai layak untuk
"Tadi ada yang nanya apakah kakeknya pak Prabowo (diusulkan dapat gelar pahlawan) sangat layak beliau dan diproses sebagaimana mestinya," kata Gus Ipul usai upacara di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, Jakarta, pada Ahad (10/11/2024).
Gus Ipul mengatakan pengusulan nama kakek Prabowo tersebut jauh sebelum dirinya dilantik. Namun, ia mengatakan akan diproses sesuai ketentuan. "Ya nanti diusulkan, saya belum dilantik waktu itu, tapi prosesnya normal," kata dia.
Dia menjelaskan, rentetan untuk pemberian gelar pahlawan adalah adanya usulan 16 nama dari Kemensos. Namun, dari 16 nama tersebut akan diseleksi menjadi 6 nama saja oleh dewan gelar.
"Kita tunggu saja seperti tahun-tahun sebelumnya Kemensos mengusulkan 16 kepada Presiden melalui dewan gelar. Nanti dewan gelar tentu akan melaporkan kepada Presiden dipilih 6 dari itu," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyambut baik usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada kakek Prabowo Subianto yakni RM Margono Djojohadikusumo. Menurut dia, RM Margono adalah inisiator utama dalam mendirikan lembaga keuangan yang menjadi pilar stabilitas ekonomi bangsa sekaligus memperkuat kedaulatan Indonesia.
“Sebagai mantan bankir, saya mendukung penuh pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk RM Margono Djojohadikusumo. Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa RM Margono dengan semangat kebangsaan yang kuat memimpin upaya mendirikan Bank Sentral Indonesia di republik yang baru merdeka,” kata dia.
Dia menjelaskan, setelah proklamasi kemerdekaan, salah satu tantangan berat yang dihadapi adalah kedaulatan di bidang ekonomi. Apalagi, ujar dia, saat itu Bank Sentral Belanda De Javasche Bank jelas-jelas menolak kedaulatan Indonesia sebagai bangsa merdeka.
Dengan mandat dari Bung Karno dan Bung Hatta, RM Margono berhasil mendirikan Bank Sentral pertama Indonesia di tengah keterbatasan pemerintah yang baru merdeka dan masih menghadapi tekanan penjajah Belanda.
Dia mengatakan kalau usulan dan terobosan RM Margono untuk membentuk Bank Sentral sekaligus menjadi pemimpin pertamanya menunjukkan kontribusi yang luar biasa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung waktu itu RM Margono berperan aktif mengusulkan hingga akhirnya mendirikan Bank Negara Indonesia pada 5 Juli 1946. Karena terobosan itulah, beliau diangkat oleh Bung Karno menjadi Dirut pertamanya hingga tahun 1950. RM Margono menjadi pionir dalam menegakkan kedaulatan ekonomi bangsa sekaligus meletakkan dasar-dasar kebijakan perbankan dalam sistem ekonomi Indonesia,” kata dia.